Selasa, 30 Oktober 2012

KEGIATAN MANASIK HAJI YUNISMA KENCONG TAHUN 2012



KEGIATAN MANASIK HAJI YUNISMA KENCONG TAHUN 2012
Bertempat di alun-alun Kencong, Rabu, 24 Oktober 2012, di tengah terik matahari laksana di MAKKAH Al-Mukarromah, YUNISMA mengadakan kegiatan keagamaan yang berbentuk manasik haji yang dikuti oleh seluruh siswa dan dewan guru serta karyawan YUNISMA (MTs, MA dan SMK).
Momentum Dzulhijjah dijadikan sebagai wadah untuk memahamkan ritual ibadah Haji kepada seluruh keluarga besar YUNISMA agar kita bisa ikut merasakan dan faham bagaimana pelaksanaan ibadah haji dan menumbuhkan “himmah” untuk melaksanakannya, sebagaimana  yang disampaikan oleh KH. Qomari syam selaku ketua yayasan YUNISMA pada sambutannya di padang arafah (alun-alun Kencong yang di setting sebagai lokasi manasik Haji).
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk praktik ibadah bagi siswa Madrasah Aliyah kelas XII dan menjadi salah satu bagian dari kegiatan 9 K untuk kelas X dan XI. Menurut Dra. Jami’ah selaku WAKA Kesiswaan Madrasah Aliyah untuk mensukseskan kegiatan manasik haji ini, maka tim penilai dari sekolah memasukkan kegiatan ini dalam daftar lomba 9 K (kebersihan , keindahan, keamanan, kerindangan, ketertiban, kekeluargaan, kekompakan, kedisiplinan, dan keagamaan).
Adapun sketsa kegiatannya adalah sebagai berikut;
semua siswa YUNISMA terbagi ke dalam tiga kloter, yaitu; Kloter pertama diketuai Oleh Kepala Madrasah Aliyah, Drs. H. A. Saifuddin, M. Pd.I, dengan anggota rombongannya seluruh siswa, guru dan karyawan MA, kloter kedua diketuai oleh kepala MTs ,Suwoto, S. Pd.I, dan kloter ketiga diketuai oleh kepala SMK, Ali Hasymi, S. Pd.
Kloter satu berangkat dari miqot haji yaitu halaman MA yang dilepas oleh bapak kepala Madrasah Aliyah, tepat pukul 7.30 wib menuju padang Arafah selanjutnya ke Mudzdalifah lalu ke Mina. Di Mudzdalifah rombongan berhenti sejenak untuk mengumpulkan batu kerikil, yang dalam hal ini siswa sudah diminta untuk membawa batu kerikil dari rumahnya masing-masing. Perjalanan berikutnya dilanjutkan ke pembalangan untuk melontar jumroh, yang dimulai dari jumroh aqobah, lalu ke ula, wustho dan kembali ke aqobah lagi. Perjalanan dilanjutkan ke makkah al mukarromah untuk melaksanakan ibadah thowaf (mengellilingi ka’bah sebanyak tujuh kali), lalu ke bukit shofa dan marwah untuk melaksanakan sa’i, setelah itu bertahallul (menggunting rambut kepala). Namun sebelum bertahallul ketua kloter membacakan do’a kepada anggota rombongannya dan menyatakan bahwa rangkaian ibadah haji sudah selesai ditunaikan, semoga menjadi haji yang mabrur, lalu kami bertahallul. Kemudian para siswa masuk ke dalam masjid Al Falah untuk evaluasi kegiatan dan beristirahat sejenak sambil menunggu adzan sholat dhuhur. Acara manasik haji ini diakhiri dengan sholat dhuhur berjamaah di masjid besar Al Falah Kencong.   
Demikian rangkaian kegiatan manasik haji yang dilaksanakan oleh keluarga besar YUNISMA Kencong, dari pihak yayasan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam kesuksesan acara ini dan juga berharap semoga dengan kegiatan manasik haji ini juga akan menjadikan syi’ar bagi YUNISMA ke depan,semoga YUNISMA semakin jaya . Amin!

Senin, 27 Agustus 2012

Minal Aidin Walfaizin

Keluarga Besar Madrasah Aliyah Ma'arif NU Kencong Mengucapkan Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin

Rabu, 08 Agustus 2012

Perangkat Mengajar


Bagi Bapak/Ibu Guru yang menginginkan file perangkat mengajar dapat di dowload disini :
dengan user name : mamkencong@gmail.com
password : aliyahnu
Download disini :

Rabu, 11 Juli 2012

SELAMAT DATANG SISWA-SISWI BARU

Selamat Datang kepada siswa-siswi baru Madrasah Aliyah Ma'arif NU Kencong di tahun ajaran 2012/2013.
Seiring dengan berjalannya waktu Madrasah Aliyah (MA) Ma'arif NU Kencong senantiasa selalu berupaya meningkatkan kualitas standar pelayanan pendidikan, dari proses, penilaian juga sarana prasarana dan juga tidak kalah pentingnya adalah dengan menambah tenaga pendidik dan kependidikan... Semoga semua yang dilakukan oleh MA Ma'arif NU Kencong akan lebih dipercaya oleh masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
By; Muzi.

Senin, 19 Maret 2012

Agenda kegiatan

Program Kegiatan MA Ma'arif NU Kencong 2012
YAYASAN UNTUK PENDIDIKAN DAN SOSIAL MA` ARIF
(YUNISMA)
MADRASAH ALIYAH MA` ARIF NU (TERAKREDITASI - A)
KENCONG JEMBER
ALAMAT : Jl. KH. Agus Salim No. 15 - 17 Telp. (0336) 321713 Kencong Jember
PROGRAM KEGIATAN KELAS XII
MADRASAH ALIYAH MA` ARIF NU KENCONG JEMBER (TERAKREDITASI - A)
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO
URAIAN KEGIATAN
WAKTU
PENANGGUNG
KEGIATAN
JAWAB
1
Bimbingan belajar harian
9 Januari - April 2012
Waka Kurikulum
2
Bimbingan Intensif
Januari - April 2012
Waka Kurikulum
3
Istighotsah
Januari - April 2012
Waka Humas
4
KBM semester genap
9 Januari - April 2012
-
5
Sosialisasi POS/ Persiapan UN
13 Januari 2012
Waka Kurikulum
6
Try Out 2
24 - 28 Januari 2012
Waka Kurikulum
7
Try Out 3
13 - 16 Februari 2012
Waka Kurikulum
8
Try Out 4
27 Peb' - 1 Maret 2012
Waka Kurikulum
9
Ujian Akhir MA'arif-NU
7 - 10 Maret 2012
Panitia Ujian
10
Ujian Akhir MA'arif/ UAS (Try Out 5)
12 - 18 Maret 2012
Panitia Ujian
11
UAM Berstandar Nasional
19 - 21 Maret 2012
Panitia Ujian
12
Ujian Praktek
22 - 31 Maret 2012
Panitia Ujian
13
Try Out ke-6
2 - 5 April 2012
Waka Kurikulum
14
Bimbingan super intensif
16 -19 April 2012
Waka Kurikulum
15
UJIAN NASIONAL UTAMA
16 -19 April 2012
Panitia Ujian
16
Ziarah wali 8 / Wisata
27 - 29 April 2012
Panitia
17
Pelepasa / wisuda
19 Mei 2012
Panitia
18
Sidang Pleno Pelulusan
25 Mei 2012
Kepala Madrasah
19
Pengumuman Kelulusan
26 Mei 2012
Kepala Madrasah
20
Penyelesaian Ijazah
Minggu Ke 1 Juni 2012
Tata Usaha

Jumat, 10 Februari 2012

Mesir Negara Pertama yang Mengakui Kedaulatan Indonesia


Ada baiknya kita mengenang kembali sejarah yang seringkali tidak diungkapkan. Tetapi berperan sangat penting dalam perubahan status bangsa Indonesia, dari yang bangsa yang dijajah menjadi bangsa yang merdeka. Proses kemerdekaan Indonesia tidak saja ditandai dengan pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno – Hatta yang disertai upacara pengibaran bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya. Kemerdekaan bangsa ini belum berarti apa-apa sebelum adanya pengakuan dari negara lain. Bangsa Indonesia berutang budi pada negara-negara yang telah membantu proses kemerdekaan bangsa tersebut.
Pengakuan kedaulatan Indonesia pertama kali bukanlah dilakukan oleh negara-negara Barat, apalagi Amerika Serikat yang sering mengklaim dirinya sebagai promotor kebebasan dan jaminan HAM! Perjuangan kemerdekaan Indonesia dibantu oleh negara-negara muslim di Arab secara heroik tidak lain karena faktor Islam. Adanya kedekatan emosional (ukhuwah Islamiyyah) antara bangsa Indonesia yang tengah memperjuangkan kemerdekaannya dengan bangsa-bangsa Arab.
Mesir tercatat sebagai negara pertama yang mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kedekatan emosional tokoh-tokoh nasional seperti, M. Natsir, Sutan Syahrir, H. Agus Salim dll dengan tokoh-tokoh pergerakkan Islam di Mesir seperti Hasan Albana dengan gerakkan Ikhwanul Muslimin yang juga turut memperjuangkan kemerdekaan bumi-bumi Islam yang lainnya. Negara-negara yang tercatat sebagai pemberi pengakuan pertama kepada RI selain Mesir adalah Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia dan Afghanistan. Selain negara-negara tersebut Liga Arab (Arab League) juga berperan penting dalam Pengakuan RI. Secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab (Arab League) supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat. Alasan Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia merdeka didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan.
Dukungan dari Liga Arab dijawab oleh Presiden Soekarno dengan menyatakan bahwa antara negara-negara Arab dan Indonesia sudah lama terjalin hubungan yang kekal “karena di antara kita timbal balik terdapat pertalian agama”. Sementara pernyataan Sutan Syahrir atas dukungan negara-negara Arab yang diungkapkan di Harian Ikhwanul Muslimin, Mesir pada 5 Oktober 1947 … “Adalah suatu kenyataan adanya kecenderungan mengembang dalam ummat Islam di dunia ke arah persatuan dan peleburan dalam satu persudaraan Islam yang bertujuan memutuskan rantai-rantai penjajahan asing … Indonesia menyokong Pakistan sepenuhnya. Indonesia negeri Islam dan akan berjuang di barisan kaum Muslimin.”
Pengakuan Mesir dan negara-negara Arab tersebut melewati proses yang cukup panjang dan heroic. Begitu informasi proklamasi kemerdekaan RI disebarkan ke seluruh dunia, pemerintah Mesir mengirim langsung konsul Jenderalnya di Bombay yang bernama Mohammad Abdul Mun’im ke Yogyakarta (waktu itu Ibukota RI) dengan menembus blokade Belanda untuk menyampaikan dokumen resmi pengakuan Mesir kepada Negara Republik Indonesia. Ini merupakan pertama kali dalam sejarah perutusan suatu negara datang sendiri menyampaikan pengakuan negaranya kepada negara lain yang terkepung dengan mempertaruhkan jiwanya. Ini juga merupakan Utusan resmi luar negeri pertama yang mengunjungi ibukota RI
Pengakuan dari Mesir tersebut kemudian diperkuat dengan ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan Indonesia – Mesir di Kairo. Situasi menjelang penandatanganan perjanjian tersebut duta besar Belanda di Mesir ”menyerbu’ masuk ke ruang kerja Perdana Menteri Mesir Nokrasi Pasha untuk mengajukan protes sebelum ditandatanganinya perjanjian tersebut. Kedatangan Duta besar Belanda bertujuan mengingatkan Mesir tentang hubungan ekonomi Mesir dan Belanda serta janji dukungan Belanda terhadap Mesir dalam masalah Palestina di PBB. Menanggapi protes dan ancaman Belanda tersebut PM Mesir memberikan jawaban sebagai berikut: ”menyesal kami harus menolak protes Tuan, sebab Mesir selaku negara berdaulat dan sebagai negara yang berdasarkan Islam tidak bisa tidak mendukung perjuangan bangsa Indonesia yang beragama Islam. Ini adalah tradisi bangsa Mesir dan tidak dapat diabaikan”. Raja Farouk Mesir juga menyampaikan alasan dukungan Mesir dan Liga Arsb kepada Indonesia dengan mengatakan ”karena persaudaran Islamlah, terutama, kami membantu dan mendorong Liga Arab untuk mendukung perjuangan bangsa Indonesia dan mengakui kedaulatan negara itu”
Dengan adanya pengakuan Mesir tersebut Indonesia secara de jure adalah negara berdaulat. Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional. Belanda sebelumnya selalu mengatakan masalah Indonesia “masalah dalam negeri Belanda”. Pengakuan Mesir dan Liga Arab mengundang keterlibatan pihak lain termasuk PBB dalam penyelesaian masalah Indonesia.
Suatu kondisi yang patut kita kritisi selang beberapa tahun dari kemerdekaan Indonesia, Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 14 Mei 1948 pada pukul 18.01. Sepuluh menit kemudian, pada pukul 18.11, Amerika Serikat langsung mengakuinya. Pengakuan atas Israel juga dinyatakan segera oleh Inggris, Prancis dan Uni Soviet. Seharusnya hal yang sama bisa saja dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet untuk mengakui kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Tetapi hal tersebut tidak terjadi, justru negara-negara Muslim lah yang berkontribusi konkret dalam mengakui dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Buktinya pada 11 November 1945 melalui pidato dari radio Delhi, Jinnah menginstruksikan agar tentara India Muslim tidak ikut bertempur melawan pejuang Indonesia. Akibatnya, empat hari kemudian, 400 orang tentara India Muslim melakukan disersi. Di Surabaya disersi itu melibatkan Kapten Mohammad Zia Ul-Haqq yang belakangan menjadi Presiden Pakistan. Pada 8 November itu juga Masyumi menghubungi Raja Ibnu Suud dan memohon agar beliau memaklumkan kemerdekaan Indonesia kepada jama’ah haji yang sedang wuquf di Padang Arafah dan meminta agar jama’ah haji mendoakan perjuangan bangsa Indonesia.
Simpati rakyat Mesir terhadap perjuangan di Indonesia antara lain juga diperlihatkan pada rapat umum partai-partai politik dan organisasi massa pada 30 Juli 1947, di antara pembicara bahkan terdapat (Presiden) Habib Burguiba dari Tunisia dan Allal A Fassi, pemimpin Maroko. Rapat umum itu menyetujui satu resolusi. Antara lain: (1). Pemboikotan barang-barang buatan Belanda di seluruh negara-negara Arab; (2). Pemutusan hub diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda. (3). Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang di wilayah Arab terhadap kapal-kapal dan pesawat-pesawat Belanda (secara konkret poin ini dilaksanakan di Terusan Suez); (3). Pembentukan tim-tim kesehatan untuk menolong korban-korban agresi Belanda (secara konkret Mesir mengirim misi Bulan Merah ke Indonesia lengkap dengan obat, alat kesehatan dan tim dokter).
Setiap aksi Belanda di tanah air kita yang mengancam kemerdekaan Indonesia disambut dengan demonstrasi-demonstrasi anti Belanda di negara-negara Timur Tengah. Mengingat perjalanan sejarah tersebut, adalah suatu keharusan bangsa dan negara Indonesia berperan aktif dalam menyelesaian krisis di Palestina, Libanon dan negara-negara Islam lainnya khususnya di Timur Tengah. Karena ternyata Indonesia mendapatkan pengakuan internasional karena berhasil meng-image-kan diri sebagai negara berdasarkan ajaran Islam. Oleh karena itu, adalah hal yang wajar ummat Islam di Indonesia mendapatkan akomodasi lebih baik dari negara saat ini karena bangsa ini dimerdekakan oleh semangat ukhuwah Islamiyyah dari negara-negara muslim.
 
Blogger Templates