Kamis, 30 Juni 2011

Filter Rokok Penjinak Radikal Bebas, Karya Indonesia

Profesor Sutiman Bambang Sumitro, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sekaligus Guru Besar Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, kini menggemparkan dunia kesehatan. Mengapa? Ia menemukan filter rokok yang konon bisa menyehatkan para perokok.

Penemuan tersebut berawal dari hasil penelitian yang bertema "Inovasi Mereduksi Dampak Negatif Merokok dan Memperkuat Dampak Positif Merokok dalam Memperbaiki Kualitas Hidup". Penelitian tersebut dilakukan sejak 2007 lalu.

Alasannya, terkait dengan permasalahan bangsa yang dirasa menuntut penyelesaian dengan kearifan lokal. Salah satu yang disorot adalah masalah rokok. "Saya memang bukan perokok. Karena seorang peneliti justru harus mengabaikan unsur subyektivitas dan mengedepankan obyektivitas," katanya, ditemui di Universitas Brawijaya, Malang, Rabu (29/6/2011).
Menurutnya, banyak peneliti yang menyebutkan bahaya merokok. Di sisi lain rokok sudah menjadi sebuah industri besar. Kalau ditutup, ribuan tenaga kerja akan kehilangan pekerjaannya. "Pemikiran saya, terciptanya rokok kretek yang dibuat nenek moyang, bukan tanpa dasar. jelas dibuat untuk obat batuk. Namun, fakta tersebut tidak ada yang membuktikan secara ilmiah," kata pria yang kini mengambil program doktor di Nagoya University, Jepang, tersebut.

Seiring dengan arus globalisasi, rokok kretek dilanda isu sebagai produk tidak sehat. Namun, anggapan itu pun tak dilandasi hasil riset yang memadai. "Ironisnya, isu tersebut berembus dari luar negeri serta dibangun melalui hasil kegiatan riset asing. Sementara pihak lokal kurang percaya diri untuk melakukan inovasi tentang rokok sehat. Apalagi, ide tentang rokok sehat itu menentang arus," katanya.

Pemahaman itulah yang kemudian menjadi dasar bagi Sutiman untuk mengkaji bahaya rokok. Lalu muncul pertanyaan apakah memang sudah final asap rokok itu berbahaya? "Dari itu muncul untuk meneliti pada tahun 2007 lalu," katanya.

Secara garis besar, penelitian yang dilakukan Sutiman kala itu adalah untuk mengetahui cara untuk menghilangkan radikal bebas dari asap rokok. Hal tersebut ia lakukan dengan memodifikasi makro molekul yang terkandung dalam asap rokok lewat sentuhan teknologi.

Hasil dari penelitian tersebut diberi nama divine cigarette. Bentuknya mirip dengan filter pada rokok. warnanya putih. "Saya memopulerkan penelitian saya ini dengan sebutan nanobiologi jawaban kretek sehat," kata guru besar biologi sel dan molekuler Universitas Brawijaya itu.
"Divine cigarette ini ada senyawanya sehingga mampu menjinakkan radikal bebas. Tapi, senyawanya apa saja, itu yang masih dalam proses dipatenkan," tutur Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang ini.

Bagi perokok, divine cigarette itu cukup mudah, filter yang menempel di rokok diambil lalu diganti divine cigarette itu. Dengan begitu, divine cigarette menggantikan filter asli pada rokok.
Pengguna divine cigarette akan membuat rokok terasa lebih ringan saat diisap. "Apalagi, saat merokok di ruang ber-AC, tidak timbul kabut asap tebal dan tidak membuat ruangan bau. Juga tidak berbahaya pada perokok pasif kalau berdampingan," katanya.

Menurut Sutiman, asap rokok berasal dari pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan ribuan komponen berbahaya. Dari komponen tersebut, ditemukan sekitar 5.000 komponen yang bisa diamati, seperti aseton (cat kuku), toluidin (cat), metaanol (spiritus bakar), polonium (bahan radiaktif), arsen (racun tikus), serta toluene (pelarut industri).

Radikal bebas dari asap rokok memang berbahaya, tapi komponen racunnya bisa diminimalkan. "Hasil penelitian divine cigarette itu masih dalam bentuk fase-fase awal. Karena itu, saya masih merancang penelitian lanjutan," katanya.

Namun, sejak divine cigarette mulai diedarkan secara terbatas di wilayah Malang, dalam seharinya sudah ada permintaan sekitar 30 pak dari para perokok berat. "Hasil penjualan itu dipergunakan untuk biaya penelitian lanjutan yang sudah saya rancang," katanya.

Sejauh ini masih tersisa dua penelitian lanjutan yang bakal dikerjakan Sutiman, yakni, karakter jenis-jenis asap dan mengumpulkan data-data dari pengguna divine cigarette. "Ada 200 responden yang dilibatkan dalam penelitian tersebut," ujarnya.

Demi uji coba divine cigarette, Sutiman mendirikan laboratorium swasta yang diberi nama Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas di Malang. "Biayanya dari para donatur," ujarnya.
Produksi divine cigarette, menurut Sutiman, masih dibatasi. Itu karena hasil temuannya masih menuai kontroversi di dunia kesahatan. "Temuan kami itu masih belum sata tawarkan ke perusahaan rokok dan kami tak menggunakan sistem marketing. Karena semuanya masih dalam tahap penyempurnaan," katanya.

Filter rokok berukuran sekitar 7 milimeter dengan panjang 2 sentimeter hasil temuan Sutiman tersebut dikemas dalam plastik transparan. Harga per bungkus Rp 10.000, yang berisi 30 filter rokok. 

sumber: www.kompas.com

Jumat, 17 Juni 2011

Pembentukan Hujan dalam Al-Qur'an

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ



Dalam sebuah ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. QS Al-Hijr ayat 22
Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran “mengawinkan” dari angin dalam pembentukan hujan.

Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:
Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. . Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan.
Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan.
Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi.

Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Al Qur’an, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.

Pembentukan Hujan
Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan.
Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, “bahan baku” hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.

Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan,

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
 
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. QS Ar-Ruum ayat 48

Tiga Tahapan
Tahap 1 : “Dialah yang mengirim angin,…”
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “perangkap air”.

Tahap 2 : “…lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

Tahap 3 : “…lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya…”
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan :

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ 
 
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. QS An-Nuur ayat 43

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:
Tahap  1 : Pergerakan awan oleh angin
Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
Tahap 2 : Pembentukan awan yang lebih besar
Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar
Tahap  3 : Pembentukan awan yang bertumpang tindih
Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dsb. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson, 1975, Elements of Meteorology, s. 141-142)

Kita harus ingat bahwa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dsb. Sungguh jelas bahwa Allah telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

Kadar Hujan
Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut ;

وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنْشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ
 
Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur). Qs Az Zukhruf ayat 11

Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut “ukuran atau kadar” tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.

Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah “tetap” yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Al Qur’an dengan menggunakan istilah “menurunkan air dari langit menurut kadar”. Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini,.

Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.(hy)

Sumber: http://islamanswered.wordpress.com

Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Sains

Keterkaitan  Islam dengan ilmu umum sebetulnya kelihatan  sangat  jelas. Tetapi  anehnya, ada saja  sementara orang masih kebingungan. Mereka yang bingung itu mengatakan bahwa,  bagaimana mengkaitkan  antara fisika dengan fiqh, masailul fiqh dengan biologi, kimia dengan perbandingan madzah,  dan lain-lain. Biasanya  orang yang kebingungan, atau sengaja membingungkan  diri itu  membuat contoh-contoh tersebut  untuk  membenarkan pendapatnya, bahwa tidak ada kaitan antara Islam dengan ilmu pengetahuan modern.  

Akar masalahnya sebenarnya adalah sederhana, yaitu  mereka ingin  menunjukkan kecintaannya terhadap ilmu yang selama itu dikembangkan dan digelutinya.  Kecintaannya itu  ditunjukkan lewat pendapat, bahwa ilmu ke-Islaman tidak bersinggungan dengan disiplin ilmu lainnya. Mereka mengkhawatirkan,   ilmu yang dicintai itu terkalahkan oleh disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu, ketika ada isu perubahan IAIN atau STAIN menjadi UIN, mereka  segera mempertanyakan posisi  ilmu agama ke depan, jangan-jangan akan berakibat sepi peminat, dan  bahkan mati.   

Padahal sebenarnya, dengan  konsep integrasi ilmu  itu,  justru yang disebut ilmu agama menjadi lebih berkembang. Kehadiran UIN dengan konsep integrasi dan atau interkoneksi itu dimaksudkan justru menghidupkan kembali ilmu agama. Ilmu tauhid, fiqh, akhlak, tasawwuf, tarekh, adab, dakwah dan lain-lain akan lebih berkembang. Bahkan  perkembangan itu juga  akan menyangkut  perspektif atau metodologinya.  Memang mungkin ada resiko, yaitu misalnya akan  terjadi perubahan atau mengembangan wilayah kajian, konsep,  dan lain-lain,  sebagai   hal logis  dari bagian ilmu pengetahuan yang memang seharusnya selalu berkembang.

Tetapi apapun,  di tengah pro dan kontra terhadap pandangan baru tersebut,  pandangan integrasi itu semakin lama semakin popular. Jargon yang dikembangkan bahwa Islam tidak mengenal dikotomi ilmu pengetahuan. Islam adalah agama sekaligus ilmu dan peradaban yang tinggi. Bahkan juga muncul  kritik tajam dari sementara  kalangan dengan  mengatakan  bahwa,  kemunduruan ummat Islam, di antaranya adalah sebagai akibat  adanya dikotomi ilmu pengetahuan itu.

Bagi  orang  yang sudah lama  menggeluti bidang fiqh, aqidah, akhlak,  tarekh, dan lain-lain,  atau  disebut sebagai ilmu agama,  ingin bertahan, bahwa ilmu agama harus dipertahankan dan tidak seharusnya diintegrasikan. Hasil pemikiranh para ulama yang sudah sekian tahun,  dan telah  terdokumentasi   menjadi berbagai buku, kitab atau literatur, semua itu harus disebut sebagai ilmu, atau tegasnya  ilmu agama.  Mereka belum percaya dengan konsep baru tersebut, ilmu agama akan masih bisa bertahan.   

Posisi saya sebagai salah satu pimpinan UIN, mau tidak mau harus ikut ambil bagian dalam perbincangan itu. Saya ikut memahami dan menghayati, bahwa selama ini melalui kajian agama, maka dikembangkan ilmu tauhid, fiqh, akhlak, tasyawuf, tarekh dan bahasa Arab. Demikian  pula  telah dirumuskan beberapa rumpun ilmu yang kemudian dikembangkan di perguruan tinggi Islam,  yaitu seperti ilmu syariáh, ushuluddin, dakwah, tarbiyah dan adab. Rumpun  ilmu inilah yang kemudian  selama ini  disebut sebagai fakultas agama.

Pandangan yang mengatakan bahwa rumpun ilmu tersebut sebagai ilmu ke-Islaman sebenarnya adalah betul.   Hal  itu mendasarkan  pada kenyataan  bahwa sumber-sumber rujukan yang digunakan adalah ayat-ayat al Qurán dan hadits nabi. Maka itulah sebabnya,  kajian  tersebut dinamai sebagai kajian Islam. Sampai di sini kiranya tidak ada  pihak-pihak yang membantah. Namun ada saja sementara orang yang   mengkritisi  dengan mengatakan bahwa Islam tidak hanya menyangkut persoalan fiqh, tauhid, akhlakh, tasawwuf, dan tarekh. Islam lebih luas dari sebatas ilmu yang diklaim sebagai ilmu ke-Islaman itu.

Kitab suci al Qurán dan hadits nabi juga memerintahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara memikirkan tentang ciptaan  langit dan bumi,  menyuruh umat Islam untuk berpikir, memperhatikan,  dan melihat alam  semesta ini. Bahkan dalam al Qurán disebutkan ayat-ayat yang menantang manusia untuk memperhatikan alam hingga sekecil-kecilnya, misalnya dengan kalimat, : “tidakkah kau perhatikan bagaimana unta diciptakan, langit ditinggikan, gunung ditegakkan dan  bumi dihamparkan.  Ayat-ayat al Qurán seperti itu,  jika diresapi maknanya secara mendalam, maka sebenarnya secara langsung dapat diartikan  sebagai  anjuran untuk mengggali ilmu pengetahuan seluas-luasnya.

Persoalannya adalah bahwa selama ini  ayat-ayat seperti itu belum dijadikan dasar oleh para ilmuwan tatkala mereka mempelajari alam. Para ilmuwan, seperti ahli biologi, kimia, fisika, sosiologi, psikologi dan seterusnya,  dalam  mengembangkan ilmunya tidak selalu mendasarkan pada ayat al Qurán. Sementara lainnya, orang-orang yang menekuni al Qurán dan hadits selalu berhenti pada kajian kitab suci itu saja. Kajian al Qurán yang dilakukan tidak sampai  melahirkan  semangat  untuk mengkaji ciptaan Allah secara mendalam lewat kajian ilmiah sebagaimana yang dipesan al Qurán itu.

Kehadiran enam Universitas Islam Negeri  atau UIN,  sejak tahun 2002  yang di awali oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kemudian disusul oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Syarif Qosim Riau, UIN Alauddin Makassar dan UIN Sunan  Gunung Jati Bandung  sebenarnya adalah mengemban amanah untuk membangun keilmuan yang integrative atau mengikuti istilah Prof. Amin Abdullah, integrative dan interkoneksi. Sekalipun gerakan itu belum lama, yakni baru sekitar 10-an tahun, tetapi telah memberikan gambaran  yangt lebih konkrit tentang Islam yang seharusnya dipahami, tidak saja sebatas sebagai  agama tetapi juga menyangkut peradaban yang luas. Wallahu a’lam






sumber: http://uin-malang.ac.id

Guru Profesional

Guru, Profesionalitas adalah sebuah keharusan
Di zaman yang terus berkembang, yang perkembangannya melaju sedemikian pesat, maka sebagai seorang pendidik (Guru) kita dituntut harus terus memperbaharui pengetahuan kita serta menambah ilmu serta pengalaman yang pada akirnya akan membentuk performa yang dapat memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan tugas yang menjadi kewajiban pokok sebagai seorang guru.
Paradigma seorang guru harus dirubah dari mengajar menjadi seorang pendidik yang bukan hanya mentransper ilmu tetapi juga dapat membantu peserta didik menumbuhkan jati dirinya serta mempersiapkan mereka agar dapat eksis ditengah – tengah masyarakat tempat tinggalnya. Penidikan sebagaimana dilansir UNESCO pada tahun 1997 paling tidak memuat empat pilar, yakni :
a. Learning to know ( belajar untuk mengetahui sesuatu)
b. Learnig to do ( belajar untuk melakukan sesuatu)
c. Learning to live together ( belajar hidup bersama orang lain)
d. Learning to be ( belajar adalah proses untuk menjadi sesuatu)

Untuk mencapai semua itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang profesioal yang mengerti akan beban tugas yang diembannya.
Pertanyaannya kemudian adalah , Siapa guru professional itu ? dan apa indicator yang menunjukkan bahwa guru sudah professional ?
Untuk menjawan pertanyaan tersebut, pemerintah secara tegas telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 74 Tahun 2008 tentang Guru. Khusus pada pasal 52 ayat (1) menjabarkan tugas pokok guru sebagai indicator atas pengakuan profesionalitasnya yang terbagi secara garis besar meliputi :
a. Kegiatan Pokok
b. Tugas Tambahan

Kedua tugas tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
A. Tatap muka
Tatap muka adalah rangkaian kegiatan secara menyeluruh dari proses pembelajaran yang teridiri dari
No Jenis Kerja Guru TM BTM
1 Merencanakan pembelajaran ?
2 Melaksanakan pembelajaran ?
3 Menilai Hasil Pembelajaran ?* ?**
4 Membimbing dan melatih peserta didik ?*** ?****
5 Melaksanakan Tugas Tambahan ?
Ket :
1. TM (Tatap Muka)
2. BTM (Bukan tatap Muka)
3. * Menilai hasil belajar yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka (ulangan harian)
4. ** Menilai hasil belajar yang dilaksanakan dalam waktu tertentu (UTS,Ulum UKK)
5. *** membimbing/melatih peserta didik yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran/tatap muka
6. **** membimbing/melatih peserta didik pada kegiatan pengembangan diri
Uraian jenis tugas kerja guru diatas adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada setiap awal semester disesuaikan dengan alokasi waktu dan materi yang diajarkan pada semester tersebut. RPP ini adalah sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran dikelas
2. Melaksanakan pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru yang merupakan kegiatan tatap muka. Kegiatan tatap muka meliputi :
• Penyampaian materi, membimbing, melatih, menilai yang terintegrasi dengan materi pembelajaran
• Tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau melalui media seperti video, modul mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi
• Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan dikelas/lab/studio/bengkel/ atau diluar ruangan
3. Menilai hasil belajar siswa
Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara menyelur meliputi penilaian hasil dan proses. Bnetuk penilaian bisa dilakukan melalui tes dan non tes
4. Membimbing dan melatih peserta didik
Membimbing atau melatih peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga, yakni membimbing dalam proses tatap muka, intrakurikuler dan ekstrakurikuler
Selain itu, sebagai guru professional, guru dituntut untuk mampu memahami dan melaksanakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan peserta didik serta mampu menggunakan media sebagai alat dalam proses pembelajaran.

sumber: http://bloggerbekasi.com

Manfaat dan Fungsi Pendidikan

Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui oleh lembaga pendidikan negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia. Mulai dari anak tukang sapu jalan, anak tukang dagang martabak mesir, anak tukang jambret, anak pak tani, anak bisnismen, anak pejabat tinggi negara, dan sebagainya harus bersekolah minimal selama 9 tahun lamanya hingga lulus SMP.

Mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan apakah sebenarnya fungsi pendidikan formal tersebut. Situs organisasi.org ini akan membantu memberikan sedikit jawaban sesuai dengan kondisi yang ada. Kenapa kita harus sekolah dan mengapa semakin tinggi jenjang pendidikan kita maka semakin baik?
Manfaat dan Fungsi Belajar di Sekolah dan di Perguruan Tinggi :

1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)
Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu pengetahuan.

2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.

3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.

5. Sebagai Identitas Diri
Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.

6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.
----
Memang proses belajar manusia sangat lama dan panjang. Bayangkan saja jika sekolah dasar (SD) memakan waktu 6 tahun, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas selama 6 tahun, di perguruan tinggi selama 4 tahun makan waktu yang diperlukan untuk meraih gelar sarjana yaitu sekitar kurang lebih 16 tahun.

sumber: http://organisasi.org

Sabtu, 11 Juni 2011

Membatalkan Umrah [Prof. Dr. H. Imam Suprayogo]

Kami (red.) tertegun kagum setelah membaca tulisan Rektor UIN Maliki Malang ini. Beliau sungguh memberi contoh teladan yang nyata untuk umat. Tulisan-tulisan beliau ribuan jumlahnya, dan semuanya banyak mengadung pesan yang baik. Salah satunya pada tulisan beliau yang berjudul "Membatalkan Umrah". Tidak ada maksud lain dari redaksi selain agar pesan-pesan kebaikan ini banyak diketahui oleh umat. Berikut ini adalah isi tulisan dari Prof. Dr. H. Imam Suprayogo.
_______________
Umrah memang ibadah yang menyenangkan. Selain bisa beribadah di masjidil haram dan juga masjid nabawi, umrah sekaligus juga berekreasi, pergi jauh naik pesawat,  bersama orang banyak. Dengan umrah maka kebutuhan spiritual dan emosional terpenuhi semuanya.

 Sekalipun  pernah naik haji, isteri saya sudah cukup lama kepingin umrah. Untuk memenuhi niatnya itu, sudah beberapa lama,  setiap bulan menabung dari sisa uang belanja. Tunjangan jabatan setiap bulan,  tidak pernah saya bawa pulang.   Semuanya,  langsung saya setorkan kepada pengurus ZIS (Zakat Infaq dan shadaqoh) di kampus,  agar  digunakan untuk menolong mahasiswa yang memerlukan pertolongan. Dengan keadaan seperti itu, sekedar mencukupi biaya umrah, harus menabung dalam  waktu lama.

 Selama ini saya selalu mengajari keluarga agar hidup sederhana, supaya  banyak temannya. Dalam keadaan seperti sekarang  ini, orang yang menjalani hidup sederhana jauh lebih banyak daripada mereka yang hidup  berlebih-lebihan. Saya selalu tanamkan keyakinan, bahwa  hidup apa adanya justru lebih nikmat, lagi pula temannya banyak. Teman  itu  setidak-tidaknya adalah para tetangga yang  pekerjaannya sebagai  sopir angkot, pekerja  bangunan, penjual mie atau bakso,  dan lain-lain. 

 Suatu saat, sepulang dari kantor, isteri saya memberikan informasi bahwa, baru saja ketemu seorang janda tua yang hidup bersama cucunya di rumah yang sangat tidak layak, baik kondisi maupun luasannya. Kamar yang sangat sederhana dan sempit,  ditempati  olehnya dan  beberapa orang cucunya. Kamar  itupun statusnya juga hanya sewa.     
Sebenarnya   isteri saya sudah lama  mengenali janda tua tersebut.  Seumur-umur isteri pensiunan PNS rendahan yang telah lama ditinggal mati oleh suaminya tersebut,  belum pernah punya rumah sendiri. Sejak jadi PNS dari  tahun ke tahun,  hanya menempati  rumah sewa sederhana. Oleh karena itu,  jangankan  untuk membeli rumah, sekedar  menutup  kebutuhan hidup sehari-hari saja, uang pensiunannya  tidak akan mencukupi.   
Mendengar laporan  tersebut,  saya langsung mengingatkan bahwa, bukankah tabungan ibu sudah cukup untuk membelikan  orang itu,  rumah kecil-kecilan, agar bisa ditempati. Saya katakan, dia akan senang sekali kalau  ibu membelikan rumah untuknya. Mendengar usulan saya tersebut,  isteri saya mengatakan bahwa,  ia sengaja menyisihkan sisa uang belanja setiap bulan, dan  menabungnya  selama ini,  berniat  untuk biaya pergi umrah bersama-sama.
Saya segera menjelaskan bahwa,  pahala umrah  memang besar. Akan tetapi tidak sebesar  pahala bagi orang   yan g membelikan rumah untuk  orang yang selama hidupnya  belum pernah merasakan punya rumah. Saya mengajak  membandingkan, antara  kegembiraan yang didapat dari pergi umrah dan membelikan rumah bagi orang yang tidak mampu  dan sangat membutuhkan. 
Tatkala pergi umrah, maka  yang gembira hanya kita sendiri. Tetapi kalau membelikan  rumah untuk  orang yang tidak punya, maka kegembiraan  itu akan dirasakan oleh orang yang ditolong itu secara terus menerus,  dalam waktu yang lama. Selain itu, kita juga akan merasa gembira tatkala melihat orang gembira,  dan   tidak akan  iba dan sedih lagi, ketika melihat  orang  tersebut sudah punya rumah.

Ternyata usul saya disetujui, uang yang semestinya digunakan untuk umrah, dibelikan rumah kecil-kecilan, cukup untuk berteduh janda tua  tersebut  bersama cucu-cucunya. Kebetulan ketika itu, mencari rumah sederhana juga tidak sulit.  Harganya juga   murah, kira-kira sebesar  biaya umrah untuk dua orang.  Sekedar biaya umrah untuk dua orang, isteri saya harus menabung  cukup lama, karena gaji  setiap bulan, besarnya juga tidak seberapa.  

Oleh karena semangat,  ingin melihat kegembiraan orang yang akan diberi rumah, isteri saya segera mencari orang dimaksud.  Namun ternyata,  ia  sudah pindah ke tempat sewaan lain, yang alamatnya juga tidak jelas. Sehari kemudian,  mendapatkan kabar, tentang  ancar-ancar alamat  yang ditempatinya. Maka segera dicarinya, tetapi juga tidak mudah ditemukan.  Sudah banyak orang di lingkungan itu ditanyai, tetapi mengaku tidak tahu.

Agar tidak repot, untuk mencari orang dimaksud, isteri saya mencoba minta bantuan takmir masjid di lingkungan perumahan itu, untuk memanggilnya  lewat pengeras suara di tempat ibadah itu. Takmir mengijinkan , dengan catatan harus dipanggil  sendiri. Dengan semangatnya, tawaran itu diterima dan langsung memanggil  nama  orangnya, agar  segera datang  ke masjid. Tidak disangka, bahwa bukan orang yang dimaksudkan itu yang  datang,  melainkan malah mendapatkan teguran ,  karena  orang   kaget,  mengira ada kematian.

Beruntung  tidak lama kemudian, usaha pencarian  itu berhasil.   Janda tua tersebut ditemukan. Namun setelah diberi tahu akan diberi rumah, dia tidak  segera percaya,   dianggapnya pemberitahuan itu  tidak serius. Sebab selama ini,  tidak pernah ada orang yang memberinya sesuatu, apalagi  rumah. Pikirnya, tidak mungkin rumah diberikan begitu saja,  apalagi tidak ada sebab atau hubungan apa-apa.  Setelah  diyakinkan, maka segera ia menangis sejadi-jadinya,  karena haru,  senang,  dan bahagia. Melihat orang menangis itu, isteri saya, katanya   juga ikut menangis pula.

Apa yang saya gambarkan ternyata benar,  bahwa  umrah memang perlu dan menyenangkan. Tetapi mengalihkan rencana  itu untuk memenuhi  kebutuhan orang lain yang lebih mendesak, justru dirasakan jauh lebih membahagiakan. Ibadah umrah adalah penting, tetapi bagi yang sudah menjalankannya, mengalihkan  biaya  itu  untuk memenuhi  kebutuhan orang lain yang sangat memerlukan pertolongan, kiranya pahalanya jauh melebihi umrah.

Tidak saja terkait  pahala, bahwa  kesenangan  dari memberi sesuatu kepada orang yang  sedang memerlukan,  akan lebih  besar. Kebahagiaan pada hakekatnya bukan saja  dirasakan oleh  seseorang  yang sedang menerima, tetapi justru sebaliknya.    Seseorang  yang bisa  memberi sesuatu kepada orang lain jauh lebih bahagia. Apalagi  orang diberi bisa berterima kasih dan bersyukur. Menggagalkan rencana  umrah, dan mengalihkan  biaya itu  untuk menolong orang yang memrlukan pertolongan,  maka pahalanya   mungkin justru lebih besar,  termasuk   kebahagiaan   yang dirasakan dari  memberi itu.  Wallahu a’lam.

Kripik Jamur Tiram

Ada perbedaan yang cukup mendasar dalam membuat kripik jamur dan menggoreng jamur biasa. Dan seringkali ini kurang dipahami sehingga timbulnya pertanyaan..: kog gorengan jamur kami setelah dingin lembek yaa..???

Dalam teknik menggoreng jamur untuk membuat kripik sangat berbeda dengan menggoreng jamur biasa untuk disajikan hangat. Kalau menggoreng jamur biasa dan disajikan hangat-hangat, teknik menggorengnya sederhana dan sama saja dengan menggoreng kentang goreng, ayam goreng, tempe goreng. Yaitu jamur diberi tepung krispi dan langsung saja digoreng, setelah warnanya coklat dan belum gosong, tiriskan dan sajikan hangat-hangat.., nah.. jamur goreng krispi ini memang enak, tetapi ketika dingin, sama seperti kentang goreng yang dibeli di waralaba seperti kentucky dsb, jamur goreng krispi itu akan lembek..

Nah, bagaimana jika kita ingin membuat kripik jamur tiram..???
Untuk membuat kripik jamur tiram, teknik menggoreng yang digunakan sedikit berbeda, jamur yang digunakan untuk membuat kripik pun sebaiknya memiliki ciri sebagai berikut:

Jamur hendaknya tidak memiliki kadar air yang berlebihan, tebal, tidak dari simpanan di lemari es, dan juga sebaiknya cukup segar (bukan jamur kemaren misalnya..)
Mengapa disyaratkan demikian..? Agar hasil gorengan lebih baik dan juga tidak cepat gosong...

 Jamur digoreng dengan minyak panas, lalu dikecilkan
apinya dengan apinya dan ditunggu hingga garing

Hasil gorengan yang sudah garing luar dan dalamnya

Tiriskan sejenak sebelum dilakukan proses spinner 


Bagaimana jika memang kondisi jamur terlalu basah.., jamur sortiran, jamur yang sisa (misalnya).. Hal ini bisa diatasi dengan mencucinya terlebih dahulu, atau menyiramnya dengan air panas.. lalu untuk mengurangi kadar airnya, jamur tersebut dikeringkan dengan proses spinner..

Selanjutnya jamur yang telah disuir-suir (disobek sedikit) tersebut, dicampur dengan campuran tepung bumbu sehingga terbalut merata.., lalu digoreng seperti biasa..

Pada saat jamur masuk di pengorengan pertama kali, pastikan minyak dalam keadaan panas, setelah kurang lebih 5-10 menit, kecilkan nyala api menjadi api sedang, dan terus digoreng hingga jamur garing benar luar dan bagian dalamnya.. Hal ini perlu untuk dipastikan agar pembuatan kripik bisa jadi sempurna, jangan sampai bagian dalam masih basah atau belum garing, karena inilah yang menyebabkan hasil gorengan akan lembek setelah dinginnya.
 Kripik jamur sebelum dispinner dan masih mengandung minyak goreng

Proses spinner sedang berlangsung 

Hasil kripik jamur setelah proses spinner

Nah, setelah kripik jamur matang, tentunya masih mengandung banyak minyak hasil gorengan, bagaimana menghilangkan minyak tersebut..? Disinilah proses spinner itu digunakan.. dan hasilnya bisa dilihat, kripik jamur sudah hilang kandungan minyaknya dan siap dipasarkan..
Kripik jamur yang tidak mengandung minyak ini lebih sehat dan tentunya tahan lama..
Kenapa tidak menggunakan vacuum frying..?




vacuum frying kapasitas 3kg


Di sini perlu sedikit dijelaskan apa itu vacuum friying. Alat ini sebenarnya sungguh luar biasa, vacuum frying dapat menggoreng produk dengan sistem hampa, hasilnya..? Alat ini bisa menggoreng dengan suhu rendah. Jadi jika minyak goreng bersuhu lebih dari 100 derajat C untuk menggoreng, dengan alat ini, bisa menggoreng dengan suhu di kisaran 50 derajat C. 
 
 vacuum frying kapasitas 1,5kg

Dengan menggunakan alat ini akhirnya buah-buahan dapat dibuat kripik.. tetapi..? tanpa campuran apapun. Dalam artian, buah itu murni dan langsung dibuat kripik, tidak dicampur tepung dan sebagainya..
Misal Kripik apel, apelnya di goreng langsung dan menjadi kripik apel
Begitu pula dengan salak, mangga, nangka, wortel, pepaya, dan sebagainya..

Nah.. untuk kripik jamur, tidak perlu menggunakan vacuum frying yang mahal, cukup digoreng biasa sudah bisa, namun dalam prosesnya memerlukan alat spinner yang berfungsi ganda, yaitu pertama mengurangi kadar air pada jamur, yang kedua menghilangkan/meniriskan minyak goreng yang terdapat dalam gorengan kripik jamur tadi..

Nah.. setelah jadi tinggal pengemasan.. and.. its all about packaging..!!
Pengemasan kripik jamur ada yang menggunakan plastik, ada yang menggunakan aluminium foil.., untuk yang menggunakan plastik, sebaiknya gunakanlah plastik yang tebal agar keawetan terjaga.., tetapi bisa juga menggunakan plastik dengan ketebalan sedang jika memang segmentasi pasar yang dituju adalah di sekolahan, agar biaya produksi tidak terlalu tinggi..
 
Kripik jamur kemasan plastik

Tetapi yang terbaik memang menggunakan aluminium foil.. mengapa..? karena kerenyahan rasa dan keawetan produk dapat terjaga dengan lebih baik..

Kripik jamur kemasan aluminium foil

Nah.. tinggal kita mau jualan ke mana..? Tentukan segemntasi pasarnya yang selanjutnya bisa "bermain" di wilayah itu..
 
 





Teknik Budidaya Jamur Tiram

 Truk pengangkut jerami padi itu berhenti di depan kumbung jamur. Seorang pekerja bergegas mengangkat dan mencelupkan jerami ke drum berisi air panas. Lima detik kemudian, ia mengangkat jerami dan menebarkan di atas jaring kawat. Setelah tiris, ia menambahkan 300 g dedak dan 40 g kapur pada 2 kg batang padi kering itu yang dimasukkan ke dalam plastik ukuran 5 kg.



Jerami padi itu lazim dimanfaatkan sebagai media tumbuh jamur merang Volvariella volvacea. Namun, Adi Yuwono, pekebun di Ciwidey, Kabupaten Bandung, menggunakannya sebagai media jamur tiram. ‘Merang itu pengganti serbuk gergaji kayu,’ kata Adi Yuwono. Penggunaan media itu memang kontras.



Sebagai jamur kayu, tiram biasanya tumbuh di atas media serbuk gergaji kayu tertentu. Ide menggunakan jerami untuk media tanam tiram terlintas ketika Adi pulang kerja melalui Soreang-Ciwidey.Di sana memang terdapat tumpukan jerami. Sarjana Pertanian alumnus Universitas Islam Nusantara itu yakin merang kaya serat dan selulosa seperti serbuk kayu. Ia menguji coba media tanam ‘baru’ itu dengan menanam bibit tiram di 100 baglog jerami. Hasilnya? Total produksi sebuah baglog berbobot 1,2 kg itu mencapai 275 g. Baglog itu berproduksi selama 6 bulan. Itu berarti produktivitas tiram bermedia jerami sama dengan tiram bermedia serbuk gergaji.

 Tingkatkan laba

Selain memanfaatkan jerami baru, pekebun juga dapat menggunakan media bekas penanaman jamur merang. Caranya dengan menebar media itu di atas permukaan lantai untuk mengurangi kadar air. Kadar air berlebihan memicu tumbuhnya cendawan patogen. Setelah itu Adi menambahkan 15-25% serbuk gergaji dari total jumlah kompos, 2,5% bekatul, 1-1,5% kalsium karbonat atau kapur, 0,5% gips, dan 0,25% pupuk TS. Pemanfaatan ‘limbah’ jamur merang sebagai media jamur tiram itu menghasilkan produksi tinggi, 121 g/baglog.



Selain produktivitas tinggi, kelebihan penggunaan jerami antara lain diperoleh tanpa membayar sepeser pun. Sebab, jerami merupakan limbah yang biasanya teronggok di tepi sawah. Makanya, biaya yang dikeluarkan hanya ongkos pengangkutan yang sama dengan pengangkutan serbuk gergaji. Hasilnya, ‘Bisa menghemat 50% biaya produksi,’ kata ayah 2 anak itu. Jika media serbuk gergaji kayu membutuhkan biaya Rp700/baglog, jerami padi hanya Rp350/baglog.



Pengurangan biaya produksi sangat penting. Sebab, ada saatnya harga jual jamur tiram cenderung stagnan bahkan turun. Jika menjelang puasa dan lebaran jamur tiram mencapai Rp7.000-Rp8.000/kg; hari biasa harganya anjlok menjadi Rp5.000-Rp5.500. Media serbuk kayu komponen biaya tertinggi dalam produksi. Oleh karena itu, Adi rajin mencari dan menoba berbagai media alternatif. Melalui pencarian literatur di dunia maya, diketahui universitas di Korea Selatan telah menggunakan jerami padi sebagai media oyster mushroom itu. Hasil percobaan membuktikan media merang meningkatkan 100% produktivitas dibanding media serbuk gergaji. Karena tertarik, Adi langsung mengaplikasikannya. Pada saat yang sama, Adi juga membuat baglog bermedia jerami berbentuk mirip baglog konvensional.



Dua kilogram jerami dikomposkan terlebih dahulu selama tiga hari. Setelah itu dicampur dedak 250 g, kapur 200 g, dan dipadatkan dalam plastik baglog. Sayang, produktivitasnya hanya 121 g/baglog. Itu pun hanya bisa dipakai satu kali produksi. Sudah begitu, jerami yang dipadatkan punya banyak kelemahan. Dari segi teknologi, butuh alat pengempa agar padat. ‘Alatnya mirip pengempa batubara, berbeda dengan alat pengempa serbuk kayu,’ kata Adi. Di lain pihak, plastik yang digunakan mesti tebal agar tidak cepat bocor akibat penekanan. Selain itu, penumpukan jerami saat pengomposan menyebabkan serangga mudah hinggap dan meletakkan telur. Akibatnya, pertumbuhan jamur terhambat dan produktivitasnya rendah. Kelemahan lain, telat panen. Jika sistem konvensional pin head keluar setelah 15-17 hari dari masa inkubasi 30 hari. Jamur tiram dengan media jerami dipadatkan butuh waktu 30 hari pinhead keluar dari baglog.

 Banyak media

Hasil penelusuran Trubus di dunia maya, penggunaan merang sebagai media jamur tiram telah diteliti Ruihong Zhang dari Biological and Agricultural Engineering Department, University of California, Amerika Serikat sejak 2001. Sejak itu, bermunculan penelitian penggunaan berbagai media pengganti serbuk gergaji. Media lain seperti daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, dan gabah padi diteliti Obodai Mcleland-Okine dari Food Research Institute, Ghana. Hasilnya, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, dan gabah padi dapat memproduksi jamur tiram 111,5 g, 87,8 g, 49,5 g, dan 23,3 g sekali produksi. Masing-masing bahan bisa digunakan 2-3 kali per baglog.



Hasil itu memang kecil dibandingkan menggunakan serbuk gergaji yang mencapai 183,1 g dan jerami padi 151,8 g. Penyebabnya, jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang lebih tinggi. Media tiram lain diteliti E Peker dari Faculty of Technical Education, Mugla University, Turki. Ia menggunakan media limbah kertas ditambah gambut, kotoran ayam, dan gabah. Campuran itu terbukti mempercepat pertumbuhan miselium, hanya 15,8 hari; serbuk gergaji mencapai 30,4 hari. Tudung pun diperoleh pada hari ke 21,4, dan sempurna setelah 25,6 hari dengan produktivitas 350,2 g. Menurut E Peker, besarnya tudung dan kecepatan tumbuh dipengaruhi tingginya nutrisi asal 20% gabah. Lain lagi hasil penelitian Raul J. H. Castro-Gomez dari Biotechnology Prog, Universidade Estadual de Londrina, Brazil. Penggunaan ampas tebu sebagai media jamur dapat mempercepat pertumbuhan jamur dibandingkan media lain. Penyebabnya, ampas tebu mengandung veratil alkohol yang menstimulasi peningkatan tumbuh jamur. Tanpanya, produktivitas turun 50% dan waktu 30% lebih panjang. ‘Hampir semua limbah pertanian berpotensi menjadi media jamur tiram,’ kata Adi Yuwono. Dengan begitu biaya produksi dapat ditekan dan melambungkan keuntungan petani.

sumber : http://sashaoyster.wordpress.com/category/teknik-budidaya-jamur-tiram/

Sabtu, 04 Juni 2011

Islam dan Sepak Bola Eropa

 Mesut Ozil, Baca Alqur`an Sebelum Tanding
Lepas dari aksi para pemain naturalisasi yang berasal dari keluarga imigran. Mesut Ozil, pemain bernomor punggung 8, adalah salah satu di antaranya. Pria kelahiran Jerman berusia 21 tahun ini berasal dari keluarga imigran asal Kota Zonguldak di Utara Turki. Ia memiliki kemahiran dan improvisasi tinggi di tengah lapangan.
Kepiawaiannya itu membuat Jerman tak perlu khawatir dalam penguasaan lapangan tengah. Tidak hanya Ozil, bahkan kakaknya, Mutlu juga merupakan seorang pemain sepak bola yang tampil untuk klub Heßler 06 di Gelsenkirchen.
Pria yang lahir pada 15 oktober, 21 tahun silam ini, tengah terikat pertunangan dengan Anna-Maria Lagerblom, yang merupakan saudara perempuan dari penyanyi Sarah Connor, yang menyatakan ke islamannya pada Juni 2010 mengikuti keyakinan Ozil yang merupakan seorang muslim yang taat. Ozil pernah dipergoki tengah membaca Alqur’an sebelum bertanding di ruang ganti pemain.
Mesut Ozil yang berwarga negara Jerman adalah beragama Islam. Walaupun dibulan Ramadhan ia tak meninggalkan kebiasaanya berdoa dan membaca Al Qur’an. Sesibuk apapun ia selalu berusaha untuk membaca Al Qur’an.
Bahkan ketika akan menghadapi pertandingan Piala Dunia di Afrika Selatan beberapa waktu yang lalu ia selalu membaca ayat-ayat suci agama yang diyakininya itu. Jika sedang membaca Al Qur’an, dirinya yang juga keturunan Turki ini menjelaskan bahwa teman-temannya juga sudah maklum untuk memberikan kesempatan buatnya menyelesaikan bacaan dan tidak buru-buru mengajaknya berbincang-bincang.
Sebagai seorang Muslim, Mesut Ozil merasakan bulan Ramadhan saat ini memberikan banyak keberkahan tersendiri, karena dibulan Ramadhan tahun inilah pamornya makin berkibar dipentas sepakbola Eropa. Pemain yang gemar membaca Al Qur’an ini dibayar mahal oleh klub raksasa Spanyol, REAL MADRID.


Kombinasi Islam dan Sepak Bola Frederic (Oumar) Kanoute
Frederic (Oumar) Kanoute 
Penggemar sepak bola La Liga Spanyol mungkin tak asing dengan nama Frederic Kanoute, striker asal Mali. Pemain bertubuh jangkung ini adalah penyerang hebat yang bermain di klub Sevilla. Ia memperkuat klub tersebut sejak musim panas 2005 hingga sekarang. Selama lima musim bergulir, lebih dari 80 gol dia ciptakan ke gawang lawan. Bahkan, dalam beberapa musim terakhir, namanya selalu berada di barisan teratas top skor (el Pichichi) Liga Spanyol.
Nama Kanoute semakin mendapat perhatian seusai ia mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna dalam kejuaraan Copa del Rey (Piala Raja) pada 7 Januari 2009 silam. Ketika itu, seusai bikin gol, ia membuka jersey (kaus)-nya dan menunjukkan tulisan Palestina dalam berbagai bahasa, termasuk Arab.
Kanoute menjadi satu-satunya pesepak bola Muslim di Eropa yang menunjukkan dukungannya langsung di lapangan dalam sebuah pertandingan resmi atas tragedi Palestina. Ia tampak begitu emosional ketika itu. Ia berlari-lari menuju kamera TV dan para fotografer untuk mengambil fotonya sambil meminta Israel dan Amerika Serikat maupun sekutunya menghentikan agresinya terhadap Palestina. Bahkan, pada pertandingan lainnya, ia juga sempat menunjukkan sikapnya yang tegas terhadap Israel.
Itulah Frederic Kanoute. Dia adalah salah seorang pesepak bola yang beragama Islam. Apa yang ditunjukkannya itu merupakan kecintaannya pada Islam dan umat Islam. Siapa pun yang berani menginjak-injak kehormatan Islam, Kanoute akan berada di garda terdepan untuk menyuarakannya. Tentu saja, cara yang ditunjukkannya dengan cara yang damai dengan prestasi gemilang di lapangan hijau.
Pria asal Mali ini lahir di Sante-Foy-Les, Lyon, (Prancis), pada 2 September 1977. Kariernya sebagai pemain sepak bola dimulai saat bermain sebagai striker di klub lokal Prancis, Olympique Lyonnais, pada 1997-2000. Setelah itu, dilanjutkannya di West Ham United pada 2000-2003. Saat bermain di West Ham, Kanoute tampil di 84 laga dan berhasil mencetak 29 gol.
Kanoute­ --panggilan akrabnya-- ­lahir di Sainte Foy-les-Lyon, kawasan metropolitan di pinggiran Lyon, kota terbesar kedua di Prancis setelah Paris. Ayahnya adalah warga negara Mali, negara yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia menetap di Paris saat berusia 21 tahun dan menjadi pekerja pabrik. Sang ayah menikah dengan perempuan Prancis, seorang profesor filsafat­ ibu Kanoute. Pendidikan menjadi hal penting di keluarga mereka.
Menjadi Muslim Kanoute muda mengenal Islam dari lingkungannya yang banyak dihuni para imigran dari Afrika bekas jajahan Prancis. Karena tertarik, dia lantas mencari buku-buku rujukan. Tepat pada tahun pertama memulai karier profesional bersama Lyon, musim 1997/1998, saat usianya 20 tahun, dia mengucapkan kalimat syahadat. Namanya lantas berganti menjadi Frederic berganti menjadi Fr Oumar Kanoute.
Dia kemudian menikahi perempuan keturunan Mali, Fatima. Mereka telah dikaruniai dua putra: Ibrahim, 7 tahun dan Iman, 5 tahun 6 bulan. Ia mengaku sudah menghabiskan banyak waktu merenung mengenai kepercayaan dan agama. "Keputusan saya bukan tanpa alasan. Saya sudah menghabiskan banyak waktu merenung mengenai kepercayaan dan agama.
Islam mampu membuktikan dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan sulit soal hidup. Saya membaca dan terus membaca sehingga akhirnya yakin telah melakukan sesuatu yang benar," tuturnya. Singkatnya, melalui Islam, katanya, Kanoute menemukan jawaban, keseimbangan, dan perdamaian.
Bahkan, dengan kecintaannya yang teramat besar kepada sepak bola, Kanoute tetap meyakini ada sesuatu yang lebih penting dalam hidupnya. "Saya pikir ada sesuatu yang lebih besar dibandingkan sepak bola. Tapi, bukan berarti sepak bola tak penting. Yang jelas saya mendapat pencerahan saat menjadi Muslim. Aturan dan hukum Islam menjadi model terbaik saya dalam menjalani hidup. Islam membantu saya menjalani hidup yang benar," tegas Kanoute.
Namun demikian, bukan tanpa halangan ketika Kanoute memutuskan memeluk Islam. Apalagi di saat berbagai media internasional sedang gencar-gencarnya memberitakan bahwa Islam sangat berbahaya dan memicu aksi terorisme. "Situasinya memang sangat sulit," ungkap Kanoute.
Tetapi, dengan hati yang teguh, dia selalu menjawab bahwa mereka yang terlalu fanatik dan berbuat teror hanyalah segelintir umat Islam di dunia. Bukan berarti publik, kata dia, bisa menghakimi seluruh umat Islam. Sebab, dalam hatinya meyakini bahwa Islam selalu mengajarkan pemeluknya untuk hidup dengan benar dalam perdamaian.
Umat Islam, termasuk dirinya, lebih sering mendengar dan membaca banyak omong kosong tentang Islam. Media, kata dia, telah membuat rasa takut terhadap Muslim. George Bush pun, tambahnya, telah menggunakan alasan terorisme untuk menyerang Irak dan Afghanistan
Sikapnya yang keras dalam membela Islam itu, diakui Frederic, membuat dia dihina oleh para pemain sepak bola lainnya. "Ya dan beberapa dari mereka masih bermain di Spanyol," katanya.
Namun, terkait hal ini, ia menyatakan siap untuk menghadapi apa pun dan tidak akan beranjak sedikit pun meninggalkan Islam. Seolah ingin memantapkan posisi keislamannya, Kanoute juga menerapkan perilaku Islami saat bertemu publik, baik di ruang pers maupun saat latihan di tempat latihan Spurs di Chigwell.
Pemain yang murah senyum dan berbicara hati-hati ini tak mengikuti gaya para pesepak bola Inggris yang gemar mengenakan anting berlian, mengecat rambut, dan mengendarai mobil mewah. Sikap keislamannya juga terlihat dari perilaku Kanoute yang dikenal sebagai pesepak bola Muslim yang taat.
Ia kerap melakukan shalat lima waktu di ruang ganti ketika pertandingan berjalan, tetap berpuasa dalam pertandingan dan latihan di bulan Ramadhan. Dia juga tidak meminum bir, menyelamatkan sebuah masjid di Sevilla, dan meminta kostum khusus tanpa sponsor karena Sevilla --klub tempat ia bernaung ketika itu disponsori oleh rumah judi. 
 
 
 
Kolo Toure, Pesepak Bola Yang Juga Guru Mengaji
Ternyata menjadi pemain sepakbola terkenal dan bergaji mahal tidak membuat Kolo Habib Toure lupa akan tugasnya yang lain sebagai Muslim yaitu berdakwah, mengajarkan murid-muridnya yang beragama Islam di masjid London membaca Al Qu'an
Bek tengah asal Pantai Gading yang sekarang membela Manchester City ini merupakan seorang pemeluk Islam yang taat, di samping ia juga memiliki kekuatan serta fisik yang tangguh. Karena itu pada bulan Ramadahan ini, ia tetap menjalankan puasa seperti halnya umat Muslim di seluruh dunia.
Sebelum bergabung di Manchester City, klub terkaya di Inggris milik billioner asal Uni Emirat Arab Syaikh Al Mansoor, Kolo Toure merupakan pemain The Gunner Arsenal yang bermarkas di London, saat bermain dengan Arsenal itulah, di waktu senggang dari pekerjaanya ia mengajarkan anak-anak Muslim yang tinggal di dekat masjid London yang memang berdekatan dengan kandang The Gunners Emirates, mambaca Al Qur'an.
Meskipun sekarang telah pindah ke Manchester, Toure tetap tidak melupakan anak-anak asuhnya, dengan mengedarai mobil, di sela-sela kesibukannya bermain membela Manchester City, ia tetap meluangkan waktu untuk membagi ilmunya, mengajarkan mereka membaca Al Qur'an. Sebuah kepedulian yang patut di contoh oleh setiap Muslim.

Samir Nasri Baca Al-Fatihah sebelum Tanding
Saat ini skuad Prancis memang banyak dihuni pemain-pemain Muslim. Mulai dari Karim Benzema, Franck Ribery, Hatem Ben Arfa, Nicolas Anelka, dan tentunya Samir Nasri.
Pemain yang dijuluki The New Zidane ini tampak selalu menengadahkan tangannya sesaat sebelum pertandingan layaknya umat Muslim. Saat melaksanakan ritual itu dia memanjatkan doa dan Al-Fatihah meminta kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam bertanding.
Namun, tidak seperti rekannya Benzema dan Anelka, dia memilih untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan lalu. Cuaca yang panas dan kompetisi yang padat membuat dia merasa tak sanggup untuk berpuasa.
“Aku tidak akan berpuasa pada bulan Ramadhan. Berpuasa sulit dilakukan saat musim panas. Dan dengan pertandingan demi pertandingan yang akan dijalani, itu tidak baik bagi tubuh,”.
 

Philippe Troussier Ajak Istri Bersyahadat
Pada 21 Maret 2005, lalu puluhan surat kabar di Maroko menulis mantan pelatih tim nasional Maroko, Philippe Troussier dan istrinya Dominic Matteo, resmi memeluk agama Islam dan menjadi mualaf.
kedua pasangan ini mengucapkan kalimat syahadat, Troussier kemudian mengubah namanya menjadi Omar sedangkan isterinya Dominic menjadi Aminah. Kabar ini tentu saja bukan kejutan. Pasalnya sejak lama Troussier memang mempelajari agama yang disebarkan oleh Nabi Muhammad Saw ini. Salah satu petinggi klub El Fathi Riyadi-Rabat, Mohammaed El Homrani, yang juga sahabat dekat Troussier juga senang dengan keputusan Troussier ini.
El Homrani menyatakan, Troussier menghubunginya dan mengatakan, “Saya sudah mengucapkan syahadat bersama istri saya.”
Hal ini diperkuat dengan dua saksi dari Pengadilan Agama yang diminta Troussier untuk membimbing melafalkan, dua kali kalimat syahadat. El Homrani mengomentari bahwa kedua ucapan tersebut adalah bentuk syahadat yang benar dan memiliki arti dan tujuan sama.
Dengan masuk Islamnya Troussier dan istri, bagi El Homrani merasa gembira dan berita itu baginya bukanlah sebuah kejutan karena El Homrani tahu pasti bahwa selama ini Troussier memiliki keinginan untuk mempelajari kewajiban dan ajaran pokok agama Islam. ”Sayalah yang mengajari dia pengucapan dua kalimat syahadat sehinga dia hapal di luar kepala walaupun dia masih belum fasih dalam pengucapannya,” kata Homrani.

Senang dengan Nama Baru
El Homrani mengatakan bahwa perubahan nama pangilan dari Troussier ke Umar dan Dominic ke Aminah sangat disenangi kedua mualaf tersebut. Sekarang, Umar Troussier tinggal di distrik Souissi, salah satu distrik yang dihuni orang-orang kaya di Rabat-Maroko.
Sang Dukung Putih (julukan Troussier) ini juga mengadopsi dua anak yatim-piatu warga negara Maroko dan dia mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim.
Kontrak Troussier bersama La Fédération Royale Marocaine de Football –FRMF (Federasi Sepak Bola Maroko) batal, setelah federasi ini kekurangan uang.
Philippe Troussier sempat membawa Jepang menjadi juara Asia tahun 2000 dan berhasil mengantarkan Jepang melaju hingga ke putaran kedua Piala Dunia 2002, hingga Zico, mantan pemain terkemuka Brasil mengantikannya sebagai pelatih Timnas Jepang.
 
 
 Pemain Muslim Kelima di Arsenal
Pesepakbola internasional Maroko dan sekaligus pencetak gol terbanyak FC Bordeaux Perancis lalu, Marouane Chamakh, merupakan pemain Maroko dan Arab pertama yang begabung dengan Arsenal setelah diumumkan oleh club Inggris Jum’at lalu. Chamakh bersama klub barunya akan mengenakan kostum nomor pungung 29 sebagaimana dia biasa pakai saat bersama klub lamanya.
Dengan bergabungnya ke Arsenal, Chamakh tercatat sebagai pemain Maroko kedua setelah rekannya Nabil Dirar merumput di empat klub raksasa Inggris, Manchester United, Liverpol, Chelsea, dan Arsenal. Chamakh juga tercatat sebagai pemain muslim keenam di Arsenal setelah Armand Traore, Bacary Sagna, Samir Nasri, dan Abou Diaby.
Marouane Chamakh menandatangani kontrak panjang dengan klub gudang senjata, namun tidak diketahui berapa nominal transfernya dan berapa gaji bulanannya. Namun media masa Inggris memberitakan bahwa kontrak Chamakh senilai 12 juta euro dan gaji bulanan sekitar 250 ribu euro.
 
 
 
Blogger Templates