Rabu, 27 April 2011

Styrofoam yang Ramah Lingkungan

KOMPAS.com — Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene menjadi salah satu pilihan yang paling banyak digunakan dalam bisnis pangan, khususnya restoran-restoran siap saji. Padahal, penggunaan styrofoam selain dapat berakibat buruk pada kesehatan, juga berdampak negatif bagi lingkungan.
Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, styrofoam tidak lagi menjadi masalah yang dapat mengancam lingkungan. Baru-baru ini sebuah perusahaan swasta memperkenalkan oxodegradable polystyrene, kemasan pangan ramah lingkungan pertama buatan Indonesia, di mana polystyrene yang selama ini digunakan diperbaharui dengan tambahan oxium yang membuat styrofoam bersifat oxodegradable dan cepat terurai dalam waktu lebih-kurang empat tahun.
“Saat ini oxodegradable polystyrene box telah diaplikasikan sebagai kemasan makanan ramah lingkungan di salah satu restoran siap saji. Hal ini tentunya menunjukan kesadaran masayarakat untuk peduli lingkungan semakin tinggi,” ujar Sugianto Tandio, CEO Presiden Direktur PT Tirta Marta Indonesia, dalam bincang santai bersama media dengan tema "Enhanced Your Lifestyle: Greener Living with Oxodegradable Polystyrene", Selasa (26/4/2011).

Perlu diketahui, oxium merupakan aditif yang ditambahkan ke dalam polystyrene sehingga dapat mempercepat terjadinya proses degradasi, di mana diperlukan waktu lebih-kurang empat tahun untuk menguraikan polystyrene di alam. Dengan penambahan oxium, polystyrene akan bersifat oxodegradable, yakni terdegradasi melalui mekanisme oksidasi yang dipicu dengan adanya UV, panas, cahaya, oksigen, dan mechanical stress.

Oxodegradable polystyrene telah memenuhi standar aman sebagai kemasan pangan dari BPOM sehingga masyarakat tidak perlu ragu menggunakannya,” ujar Sugianto.
Menurut Sugianto, polystyrene yang telah ditambahkan oxium juga telah melewati tes migrasi yang dilakukan di Balai Besar Kimia dan Kemasan, Jakarta. Hasilnya, tidak ditemukan elemen toksik dalam oxium, dan berdasarkan standard RoHS 2006 (hasil pengujian Sentra Teknologi Polimer) menegaskan bahwa oxium aman untuk lingkungan.
“Dengan berbagai inovasi hijau yang kami miliki, oxium sebagai pelopor teknologi ramah lingkungan bangga bisa berperan aktif dan berkontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup sekaligus menghijaukan bumi,” katanya.

Data dari Indonesia Expanded Polysterine Association (Inaepsa) menunjukkan bahwa warga Jakarta setiap harinya menghasilkan sampah sebesar 6.000 metrik ton, di mana 44,63 persen (2.700 metrik ton) merupakan sampah nonorganik dan 55,37 persen (3.300 metrik ton) sisanya merupakan sampah organik. Dalam angka tersebut, sampah plastik dan kertas yang dihasilkan warga Jakarta sebesar 900 metrik ton setiap harinya.
“Dengan adanya oxodegradable polystyrene ini diharapkan bukan saja dapat mengurangi masalah sampah plastik yang tidak terurai, tetapi juga menjadi langkah awal bagi produsen dan masyarakat untuk melestarikan lingkungan,” ujar Sri Bebassari, Ketua Indonesia Solid Waste Association (InSWA). Oxium sendiri telah mendapatkan sertifikat green label dari InSWA.

lihat sumber asli

CARA MEMBUAT E-MAIL

Hari gini, gak bisa bikin N kirim atau terima email? ya ketinggalan banget gitu…!!?.
Banyak perusahaan penyedia layanan e-mail gratis, ada Gmail, Yahoo, AOL, Plasa, dan lain-lain. Pada tutorial kali ini, kita membuat e-mail dari Yahoo.

Sebelum menggunakan fasilitas di E-mail yang ada di yahoo terlebih dahulu kita harus memiliki account di yahoo dengan cara mendaftar terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendaftar di Yahoo
Klik browser Internet Explorer atau klik Start - internet explorer – tunggu proses penyediaan alamat
Ketik alamat www.yahoo.co.id – dan tunggu prosesnya.
Setelah itu cari gambar surat/ amplop atau tulisan Mail , trus klik dan tahan, maka akan keluar fasilitas ID
Silahkan isi yang anda inginkan

Kemudian isi sesuai permintaan dan jika sudah klik Daftar
Setelah tampilan berikutnya terbuka anda dapat mengisi formulir yang telah tersedia dengan lengkap dari point 1 sampai 3, pada point 3 anda akan diminta alternatif mail. Maka anda bisa isikan yunisma@gmail. Selain itu masukkan kode angka/huruf yang berseni/ yang ada dalam kotak di bawahnya. Kemudian jangan lupa isikan tanda centang ( v ) pada akhir pertanyaan Anda setuju ? kemudian klik kata Buat Akun Saya. Tunggu proses selanjutnya sampai ucapan selamat dari Yaho.

2. Membuka dan Mengirim Email
Setelah anda mendaftar dan memiliki ID di yahoo.co.id anda dapat membuka dan mengirim E-mail.
1. Membuka E-mail
· Klik browser Internet Explorer atau netscape communicator
· Ketik alamat http://mail.yahoo.co.id
· Masukkan Yahoo ID dan Password yang sudah anda punya/ daftar, lalu tekan Sign In atau masuk
Setelah itu klik Check E-mail / cek surat
2. Mengirim E-mail
· klik Compose/ kirim
Klik kata Surat - Inbox
Klik Subject E-mail yang ada pada/ isikan surat yang akan Anda kirim, jika bentuk file maka klik lampirkan file/ attachments kemudian ambil filenya lewat browse, kemudian klik lampirkan file, jika sudah siap dikirim, silahkan klik kirim/ send
· apabila anda ingin mengirim email anda dapat mengisi kolom yang tersedia yaitu
isikan email yang anda inginkan
To / kepada : Alamat email yang dituju (yunisma_ma@yahoo.com)
Cc : Alamat Lain (surat berantai) BCc : Alamat yang lain lagi / tujuan orangnya (M. Zaen)
Subject : Hal Surat / E-mail Isi E-mail
· setelah anda selesai mengisi kolom-kolom tersebut anda dapat mengirimnya dengan mengklik SEND/ kirim . Mudah kan….????
Jika Anda mau mencoba pasti bisa, OK.

SILAHKAN COBA DAN KIRIMKAN KE MA MA’ARIF KENCONG DENGAN ALAMAT yunisma_ma@yahoo.com.


Created By MUZI (TU)

Ingin Menelepon Gratis? Coba Skype!

 Anda Pasti sudah tahu Skype, atau ada yang belum tahu?

Skype adalah software yang memungkinkan percakapan yang mencakup seluruh dunia. Jutaan individu dan bisnis menggunakan Skype untuk membuat video gratis dan panggilan suara, mengirim pesan instan dan berbagi file dengan pengguna Skype lainnya. Sehari-hari, orang juga menggunakan Skype untuk melakukan panggilan murah untuk telepon tetap dan ponsel.


Di atas adalah kalimat terjemahan deskripsi skype dari situs resminya. sudah cukup jelas kan...?
Sebelum anda bisa menggunakan skype, anda terlebih dahulu harus memiliki acount skype terlebih dulu, dan tentunya PC/Laptop dengan speaker supaya anda bisa melakukan komunikasi.
Skype adalah program gratis dan multiplatform, jadi pengguna linux, windows dan mAc OS sudah bisa menikmati kemudahan skype ini.
Ok berikut adalah langkah-langkah untuk bisa menggukan skype. Di dalam tutorial ini saya menggunakan skype di linux, tapi bagi yang menggunakan windows dan mac OS tidak menjadi masalah, karna langkah-nya sama saja. 

  1. Download skype di situs resminya di sini  Skype dan pilih sesuai dengan Kebutuhan anda.
  2.  Setelah selesai melakukan download lakukan install, dan tunggu sampai proses instalasi selesai.
  3. Buka program skype yang sudah terinstall tadi, dan masukkan usernae jikda sudah punya. Bagi yang belum punya acount skype, klik link "don't have skype name yet?", maka anda akan di arahkan ke menu register. Akan terlihat seperti gambar di bawah.

Kemudian isikan form diatas dengan lengkpa, jika sudah selesai anda bisa login ke skype dengan username dan password anda. 
Gampang kan??
Seakarang bagaimana kita bisa melakukan panggilan,,,,??
Tentunya temen yang ingin anda panggil harus dalam keadaan online juga, baru anda bisa berkomunikasi dengan lancar. Selain voice skype juga mendukung video call (free) dan file transfer. Di indonesia memang masih agak jarang digunakan, beda dengan di negera-negara maju, skype merupakan program favorit yang mereka sering gunakan.
Selain melakukan panggilan ke sesama pengguna skype, kita juga bisa melakukan panggilan ke nomor pribadi dan menerima panggilan dari nomor pribadi ke skype dengan biaya tidak mahal.

Semoga bermanfaat. Jazakallahu khoiron.

Senin, 25 April 2011

Enaknya ke mana ya setelah lulus?


Mungkin masa sekolah merupakan masa yang paling indah, apalagi masa-masa di SMA. Ini adalah saat-saat terakhir bagi semua siswa kelas XII mengenakan seragam SMA. Ujian Nasional bukanlah akhir perjuangan, tetapi awal untuk memulai hal baru. Nantinya tentu akan muncul pertanyaan “kemana setelah aku lulus SMA?”.Kuliah, kerja atau nikah?


Pertanyaan itulah yang selalu muncul di benak kebanyakan para pelajar yang telah lulus dari bangku SMA. Banyak dari mereka yang bingung akan kemana mereka setelah lulus SMA. Apakah akan melanjutkan kuliah di universitas, atau mau mencari pekerjaan, atau mau walimahan alias menikah?

Hidup adalah pilihan, mungkin sebagian dari kita akan menyadari dan merasakan hal itu, karena memang kita harus mampu dan berani menentukan satu dari sekian banyak pilihan dalam kehidupan ini, karena akan menjadi satu kesulitan bagi kita jika kita harus menjalani berbagai hal dalam satu kesempatan, menentukan skala prioritas dalam pilihan hidup mungkin itu sebuah tindakan yang bijaksana. Sebentar lagi akan diperolah hasil akhir dari sebuah perjuangan bagi rekan-rekan yang menempuh pendidikan menengah, yang pada akhirnya harus menentukan mesti kemana setelah lulus nanti.Tentunya ada beberapa jawaban dari pertanyaan tersebut, diantara: kuliah, kerja, nikah bahkan istirahat dulu (nganggur).

Jawaban ini tentu memiliki dasar atau landasan sendiri-sendiri tergantung bagaimana para siswa menyikapi dan menanggapinya. Saya akan mencoba memberikan gambaran bagaimana kita menyikapi atau menjawab pertanyaan tersebut. Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan, oleh mereka yang baru lulus SMA dan yang sederajat, pilihan itu antara lain adalah :

1. Kuliah

2. Kerja

3. Nikah

Ketiga-nya memiliki tingkat resiko yang berbeda-beda yang tentunya di-imbangi dengan sebuah pendewasaan berpikir dan kebijaksanaan bertindak dalam menentukan pilihan ini, karena ketiganya juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula. Namun jika bicara ideal setelah lulus SMA sebenarnya hanya dua pilihan yaitu kuliah atau kerja. Namun tidak sedikit pula yang setelah lulus sekolah menengah atas yang memutuskan untuk menikah. Dianggap sebuah pilihan yang sulit tidak juga, jika kita sudah memiliki tujuan dan arah dari kehidupan kita, sudah memiliki rencana-rencana matang dalam menjalani kehidupan ini.

Ketiga pilihan yang ada tentunya menjadikan kita berpikir sebelum memutuskan mana yang akan kita lakukan, yang jelas keputusan untuk NIKAH, akan menjadi alternatif pilihan jika sudah mapan atau katakanlah bekerja dan lebih lengkap lagi sudah siap lahir dan bathin. Jadi kita harus memilih yang mana antara Kuliah atau Kerja. Hal ini akan tergantung dari banyak faktor karena-nya banyak indikator yang dipergunaka untuk menentukan mau Kuliah atau Kerja.Kuliah Sebagian besar lulusanSMA jika diberi pertanyaan “apakah kamu mau kuliah?”, maka hampir 90% akan menjawab pengen kuliah. Tetapi ada beberapa hal yag perlu dipertimbangkan jika ingin melanjutkan kuliah. Hal-hal tersebut antara lain:

  • Kamu ingin jadi apa? Andai kata saja pengen jadi pengacara ya berarti harus mengambil Fakultas Hukum, ingin jadi dokter ya ambil Fakultas Kedokteran, apa mau jadi guru ya ambil Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Dalam mengambil Jurusan atau Fakultas ini perlu mempertimbangkan minat dan cita-cita yang ingin dicapai. Semua tadi harus ditentukan terlebih dahulu, jangan sampai kita kuliah tidak mempunyai arah dan tujuan. Selain nantinya akan menyulitkan kita, tetapi juga hasil yang akan kita peroleh nanti tidak akan optimal.
  • Ukurlah kemampuan kita terlebih dahulu , jangan sampai kemampuan di bidang ilmu sosial malah mengambil jurusan di bidang ilmu alam. Ya jelas nantinya kita akan keteteran mengikuti perkulihan, alhasil waktu kuliah yang kita tempuh akan jadi lebih lama (tentunya biaya akan membengkak) selain itu hasilnya juga kurang maksimal.
  • Ukur kemampuan Finansial kita. Dengan kita mengetahui kemampuan financial orang tua kita tentunya nanti kita tidak akan mandek di tengah jalan. Selain itu dengan kemampuan finansial yang pas-pasan tentunya akan mendorong kita untuk lebih berprestasi dan agar nantinya kita mendapatkan bea siswa.

Jika kita memutuskan untuk Kuliah tentunya akan muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. mau kuliah dimana ?
2. ambil jurusan apa ?
3. menghabiskan biaya berapa ?
4. menempuh program apa ?
5. setelah lulus nanti apakah bisa dapat pekerjaan ?

Tentunya kita harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan bijaksana, satu hal jangan sampai jawaban tersebut kita dapatkan dari orang lain dan bukan dari diri kita sendiri, hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian apa yang kita tempuh dibangku kuliah dengan minat dan bakat kita, maka jawaban tersebut harus datang dari diri kita sendiri. Dengan demikian minimal jika kita ingin kuliah harus bisa menentukan hal-hal berikut :

1. Pilihan Perguruan Tinggi dengan beberapa pilihan tentunya;
2. Jurusan yang akan kita pilih;
3. Estimasi biaya untuk kuliah;
4. Diploma atau Sarjana program yang akan kita ambil;
5. Informasi tingkat kebutuhan lapangan kerja pada 3 atau 4 tahun mendatang setelah kita lulus kuliah.

Jika lima hal diatas sudah kita selesaikan, maka melangkah untuk melanjutkan studi (KULIAH) tentunya dengan semangat dan motivasi yang kuat maka kuliah tidak sekedar ikut saran teman, mengikuti keinginan orang tua atau alasan lain-nya.

Kerja

Biasanya banyak juga sebagian dari siswa-siswi lulusan SMA ingin langsung bekerja. Tentunya bagi lulusan SMA harus mempunyai skill dan kemampuan lebih. Hal ini berbeda dengan mereka yang lulusan SMK, sebab lulusan SMK memang dipersiapkan dan dilatih untuk langsung terjun di dunia kerja. Secara kasat mata lulusan SMA akan kalah bersaing dengan lulusan SMK jika langsung terjun didunia kerja. Sebagai solusi untuk mengasah dan melatih skill untuk menghadapi dunia kerja maka kita perlu mempersiapkan diri dengan belajar dilembaga-lembaga keahlian paling tidak selama satu tahun.Jika kita memilih untuk bekerja, sudah barang tentu kita harus menyiapkan diri untuk mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya dalam lapangan pekerjaan, hal yang paling penting di negeri ini dalam mencari pekerjaan adalah :

1. Kita harus memiliki skill lebih dibandingkan kompetitor lainnya;
2. Kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja;
3. Kita harus siap untuk berkompetisi setelah diterima kerja nanti;
4. Kita harus menentukan target pribadi dalam waktu 5 tahun mendatang tentang pekerjaan kita;
5. Kita harus menentukan bekerja pada orang lain (karyawan) atau menciptakan lapangan kerja sendiri (usaha mandiri).

Karena jangan sampai kita kerja hanya dengan alasan dari pada menganggur, karena jika memutuskan bekerja karena alasan tersebut, sudah dapat dipastikan kita tidak memiliki motivasi kerja dan tidak memiliki target bagaimana kehidupan kita kelak. Dan tentunya bersiap-lah untuk terus menjadi orang yang sulit untuk berkembang dan mengembangkan diri.

Nikah

Ini solusi bagi yang sudah kebelet, tapi diharapkan sebelum memutuskan menikah setelah lulus SMAadalah pikirkan secara matang-matang terlebih dahulu dan ada beberap hal yang harus diperhatikan, karena menikah tidak hanya memandang dan merasakan nikmat-nya saja, akan tetapi banyak hal yang harus kita kondisikan sejak awal, karena menikah itu kita harus :

1. Siap lahir dan batin;
2. Siap untuk menafkahi dan dinafkahi;
3. Siap untuk menjadi orang tua;
4. Siap untuk melepas masa-masa kebebasan;
5. Siap untuk bertanggungjawab atas semua langkah dan perbuatan kita.

Hal diatas hanyalah sebuah gambaran sederhana yang tidak terlepas dari tingkat pemahaman dan landasan berpikir setiap individu, dan pilihan akan tetap pada pribadi kita masing-masing, semoga sedikit tulisan ini mampu memberikan sebuah gambaran dalam wacana berpikir kita. Dan silakan anda untuk memilih mana yang terbaik bagi kehidupan kita kedepan. Terima kasih semoga bermanfaat.

Nganggur

Ini sebenarnya bukanlah pilihan, karena nantinya kita dapat menjadi beban kedua orang tua kita. Tetapi jika memang kepepet sampai nganggur ya mau bilang apa lagi. Saran saya selama masih nganggur ikutlah kegiatan-kegiatan yang positif dan menghasilkan, siapa tau malah nantinya dapat berwiraswasta.

Demikian sedikit gambaran , semoga dapat bermanfaat.

Jeruk Rekayasa Genetika Tumbuh di Gurun


Manis, tanpa biji, kulitnya tipis dan mudah dikupas, serta dapat ditumbuhkan di padang pasir. Itulah jeruk sempurna... hasil rekayasa genetika.

Departemen Plant Biology dari University of California di Riverside mengumumkan kesuksesan peneliti mereka membuat KinnowLS, jeruk hasil rekayasa genetika yang dibuat berdasarkan jeruk kinnow yang biasa tumbuh di India dan Pakistan. Kinnow sendiri sebetulnya merupakan hasil rekayasa genetika oleh UC Riverside 10 tahun yang lalu.

KinnowLS dibuat dengan memborbardir tanaman muda dengan sinar X, sinar gamma, dan berbagai bahan kimia. Beberapa pertanian di daerah panas di California sudah diberi izin untuk menumbuhkan pohon jeruk ini dan akan menghasilkan KinnowLS tiga tahun lagi.

Jeruk ini belum akan dikomersialkan setidaknya sampai lima tahun lagi karena saat ini masih dalam versi coba-coba. Jenis jeruk rekayasa yang tahan kondisi ekstrim tentu harapan bagi ketahanan pangan di masa depan, tetapi keamanan introduksi ke alam liar tentu masih menjadi pertimbangan utama untuk dikaji lebih lanjut.(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)


Lihat Sumber

Teknik Jitu Tingkatkan Panen Udang


Teknik budidaya ternyata sangat berpengaruh terhadap kelolosan hidup (survival rate) udang sehingga berpengaruh pada hasil panen. Hal itu dibuktikan oleh Maryanto, petambak yang bekerja di salah satu usaha budidaya udang vaname di wilayah Kalianda, Lampung.

Untuk membudidayakan udang, Maryanto menggunakan dua macam kolam. Kolam pertama dipakai sebagai penghubung antara sumber air laut dengan kolam kedua. Kolam pertama diisi dengan ikan bandeng, sementara hanya kolam kedua benar-benar digunakan untuk usaha budidaya udang.

Maryanto menyebut kolam pertama sebagai tandon. Fungsi adanya ikan bandeng di kolam tersebut adalah untuk membantu menciptakan kondisi air yang sesuai bagi udang vaname. Air yang sesuai diharapkan bisa meningkatkan kelolosan hidup udang.

Maryanto mengatakan, ia memulai sistem tersebut sejak awal tahun 2010. Sebelumnya, ia memakai satu kolam langsung untuk budidaya udang, langsung terhubung dengan sumber airnya. Saat itu, ia menjumpai survival rate (SR) hanya 40 persen karena udangnya banyak terserang penyakit.

"Setelah memakai sistem ini, SR-nya meningkat. Bisa mencapai 95 persen. Udang juga tak terserang patogen (penyakit)," ungkapnya saat ditemui belum lama ini. Meski caranya sukses, belum banyak pembudidaya udang di daerahnya yang menggunakan sistem serupa karena dianggap boros lahan.

Saat ini, usaha budidaya tempat Maryanto bekerja memiliki total empat kolam budidaya udang. Tiap kolam punya luas 3.500 meter persegi dan biasanya ditebari 350.000 benih. "Kalau panen, untuk 350.000 ekor itu beratnya bisa sampai 6-7 ton," ungkap Maryanto.

Masa pembesaran hingga panen biasanya membutuhkan waktu 120 hari. Hingga panen, biasanya diperlukan pakan sekitar 9 ton pakan serta immunostimulan dan multivitamin. Harga benih udang per ekornya Rp 33, sementara harga pakan per kilogramnya Rp 10.000.

Budidaya udang vaname memiliki beberapa isu lingkungan yang mesti diperhatikan. Salah satunya adalah soal pengolahan limbah. Karena vaname adalah spesies dari Amerika Latin, isu lain yang mesti diperhatikan adalah penyakit yang mungkin juga menyerang spesies lokal.


Lihat Sumber

Ilmuwan Berhasil Memindahkan Cahaya


Memindahkan obyek dengan teleportasi seperti dalam fiksi ilmiah ruang angkasa ternyata sudah dilakukan ilmuwan meski sebatas memindahkan seberkas cahaya. Teleportasi terkait dengan sifat dua partikel yang dapat disatukan sekalipun terpisah jauh. Kedua partikel dapat berkomunikasi secara instan.

Untuk melakukan teleportasi cahaya, para peneliti yang dipimpin Noriyuki Lee dari Universitas Tokyo menghancurkan partikel di satu tempat dan menciptakan kembali di lokasi lain. Ini mirip dengan proses teleportasi dalam film Star Trek yang menampakkan alat teleportasi memindai seseorang, atom demi atom, menghancurkan, dan kemudian membangun kembali orang dengan pola sama.

Lee dan tim memindahkan cahaya dengan "mengaitkan" satu paket cahaya dengan separuh partikel lain, kemudian menghancurkan. Partikel yang tersisa merekam "hubungan" dengan partikel lain tadi, termasuk informasi tentang cahaya sehingga memungkinkan peneliti untuk membangun kembali cahaya dengan konfigurasi persis di tempat lain.


Lihat Sumber

Siluet Ibu


Mbak, ibu sakit keras. Segera pulang. (Parmin).

Es-em-es Parmin yang mengabarkan perihal sakit Ibu sudah tidak mengejutkanku lagi. Entah itu es-em-es yang keberapa, mungkin kedelapan atau kesepuluh selama sebulan ini. Aku tidak terlalu memperhatikan. Aku belum bisa pulang lik, nanti uang berobat kutransfer.

Begitu jawabku selalu. Namun entah mengapa es-em-es terakhir ini terasa lain. Membawa rasa rindu yang sangat. Menyusup rasaku. Membuatku terkenang Ibu, terkenang masa kecilku.

Bagaimana harus kuceritakan untuk menggambarkan kegembiraan masa kecilku? Kegembiraan bocah lima tahun yang kegirangan saat sore hari tiba. Kegembiraan saat jingga meraja di ufuk barat, menuntun matahari memasuki peraduannya. Saat seperti itu, Ibu mengajakku berjalan keliling rumah sambil sesekali menyuapkan makanan ke mulutku yang usil.

“Hak dulu…hak dulu…hak? Emm..,” begitu pancing Ibu setiap kali aku asyik berlari-lari mengitarinya. Mulutku yang asyik menyanyi lagu asal bunyi terpaksa bergumam karena penuh nasi. “Kalau maem, nggak boleh sambil nyanyi ya,” begitu pesannya selalu. Aku tidak selalu mendengarkan nasehatnya. Mulutku terus bernyanyi, bergumam dan bernyanyi kembali. Bahagiaku tumpah ruah sebab saat sore seperti itu, Ibu hanya untukku sendiri.

Lalu kembali kami berjalan mengitari rumah. Rumah kayu dengan pohon mangga di depannya. Tidak luas. Hanya 180 meter persegi mungkin. Sungai kecil mengalir di sampingnya, tempatku bermain mencari ikan cupang atau keong emas. Ketika lewat di tepi sungai kecil itu, tangan Ibu selalu menuntunku. Saat seperti itu aku dapat berteriak menyanyi dengan keras, karena Ibu berhenti menyuapiku.

Saat matahari semakin condong ke barat, suka citaku menghebat. Ibu mengajakku bermain petak umpet. Aku, kemudian akan berlari kecil mengitarinya dan bersembunyi di balik bayang tubuhnya. Ibu meningkahi dengan berteriak nyaring memanggil namaku.

“Jati..Jati…,” begitu panggil Ibu selalu sambil kepalanya menengadah, menengok ke kanan dan ke kiri mencariku. Aku diam berjongkok di bawah bayang gelap Ibu. Lalu dengan tanganku kugores tanah seturut bentuk bayangannya, mencoba membuat siluet Ibu. Dengan berpura-pura bingung, Ibu akan bergumam, Jati dimana ya? Sejenak kemudian ia menengok ke belakang, dan aku berteriak, hua! Bahagiaku meledak tiada terkira. Jika Ibu sudah menemukanku, ia berpura-pura memaksaku makan.

“Nah…ini dia. Ayo hak dulu! Hak? Emm..,” katanya pula.

Kenangan itu begitu lekat. Merekat hangat di relung kalbuku. Saat rinduku pada Ibu membuncah, kenangan itu menari-nari di depan mataku. Persis seperti saat ini. Tanpa terasa butir-butir bening menggenangi pelupuk mataku. Beruntung aku masih menyimpan siluet Ibu. Siluet yang kubuat saat aku masih SMA sebagai penawar rinduku padanya. Aku membuatnya dua, satu untukku, satu untuk Ibu.

Syahdu kupandangi siluet Ibu. Rindukah Ibu padaku? Terbayang wajahnya kala itu memuram, ketika kuputuskan untuk pergi meninggalkannya. Sembilan tahun lalu, sebelum tapak kakiku menyusuri hiruk pikuk pinggiran kota Bangkok.

“Kamu tidak kasihan dengan Ibu, Jat?” tanyanya waktu itu.

Aku tidak sanggup menjawab pertanyaan itu. Jelas bahwa aku kasihan pada Ibu. Ibu yang harus mengurus empat anaknya tanpa topang kuat tangan lelaki. Bapak meninggalkan kami karena sakit paru-parunya sudah tidak dapat terobati. Kakakku terpaksa menjadi kuli, menggantikan Bapak menyangga hidup kami. Namun hidup kami tetap jauh dari sejahtera. Dua adikku masih membutuhkan biaya untuk melanjutkan sekolahnya. Jelas bahwa aku kasihan padanya. Justeru sebab itulah aku harus pergi. Meski harus menjadi TKI.

“Apakah tekadmu sudah bulat untuk menjadi TKI, Jat?” tegas Ibu sekali lagi. “Iya Bu. Maafkan Jati,” jawabku lirih. “Tapi Ibu tidak punya apa-apa lagi untuk dijual. Ibu tidak mampu nyangoni kamu Nduk,” keluhnya masgul. “Bagaimana kalau kita pinjam uang dulu, Bu? Pak Hadi Atmojo mungkin mau membantu kita,” usulku mencoba mencari jalan keluar.

Hari berikutnya Ibu sowan ke rumah Pak Hadi Atmojo. Pak Hadi Atmojo seorang turunan ningrat, berdarah priyayi. Dialah orang terkaya di kampung kami saat itu. Ia suka meminjamkan uangnya kepada orang yang membutuhkan asal ada jaminan dan bersedia mengembalikan dengan bunga tinggi. Kami tidak punya pilihan lain karena tanda tangan Ibu tidak laku dijual ke bank. Jadilah hari itu Ibu pergi ke rumah Pak Hadi Atmojo dengan membawa surat pensiun Bapak sebagai jaminan. Tidak ada lagi yang tersisa di rumah! Dengan bermodal uang pinjaman itu, aku bulatkan tekadku untuk menjadi TKI. TKI ilegal di Negeri Gajah Putih.

“Jat, ada yang nyari lu tuh!” suara Marni membuyarkan lamunanku. Marni teman satu apartemenku. “Laki perempuan?” tanyaku. “Laki-lah. Ngapain juga perempuan nyari lu,” jawabnya sinis. “Tolong deh lu urus. Gue lagi nggak enak badan nih...,” kataku memohon.

Aku sengaja memberikan alasan itu karena sebetulnya aku sedang bad mood. Rinduku pada Ibu membuatku hilang rasa. Rindu yang terpicu es-em-es Lik Parmin tetangga sebelah rumah di kampung yang kepadanya perihal Ibu kuserahkan. “Lu mau kehilangan Tuan Cheng, ATM berjalan lu?” lirik Marni nakal. “Tuan Cheng?” tanyaku mencari peneguhan. Aku lihat Marni menganggukkan kepalanya dengan senyum nakal.

Ia dan teman-teman satu apartemen tahu belaka kalau aku merupakan pemijat idola Tuan Cheng, pengusaha Indonesia yang suka plesir ke Thailand. Selain itu, mereka tentu saja juga tahu kalau aku perempuan simpanannya. Dan Tuan Cheng adalah ATM berjalan buatku, tidak lebih tidak kurang. Terpaksa aku menemuinya dengan berharap lebih banyak dollar kudapat untuk biaya berobat Ibu. “Sudah lama Koh?” tanyaku basa-basi. “Ah, kemana aja oe. Lama betul oe, haiya?” sungutnya. “Maaf, Koh...lagi nggak enak badan,” jawabku memberi alasan. “Oh. Kalau nggak enak badan, ya sudah, oe istirahat saja..” katanya. Sebenarnya aku tahu kalau Tuan Cheng sedikit menaruh hati padaku. Itu sangat cukup berarti buatku untuk menjaganya tetap menjadi pelanggan setia. Buatku, semua ini hanya bisnis.Tidak ada yang lain. Titik! “Nggak papa Koh. Masih mampu kok kalau cuma mijit doang,” kataku dengan mencoba menarik senyum meski gagal. “Bener oe?” tanyanya. “Pijit doang Koh. Nggak ada yang lain,” kerlingku menarik simpatinya. “Nggak boleh nambah? Haiya...” “Tetep aja nawar,” sungutku berpura-pura.

Aku ajak Tuan Cheng ke kamarku. Lalu seperti biasa tugasku memijatnya dengan ramuan rempah-rempah dari Jawa. Kali ini hanya memijatnya. Kadang aku berpikir, untuk apa orang Indonesia pergi ke Thailand hanya untuk merasakan pijatan dan rempah-rempah orang Jawa. Teringat tanah jawa, lamunanku melayang-layang kembali.

Separah apakah sakit Ibu? Tangan kananku terus memijat Tuan Cheng sementara tangan kiriku memegangi siluet Ibu yang tadi sempat kusimpan di saku dasterku. Maafkan Jati Bu, maafkan Jati, bisik hatiku berkali-kali. Tak terasa kristal-kristal bening air mataku menetes membasahi punggung Tuan Cheng. Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, ratapku memohon pada-Nya. “Jati..kenapa oe nangis? Oe sakit ha?” tanya Tuan Cheng mengagetkanku. “Nggak papa Koh.” “Oe, punya masalah? Duit ha? Duit?” tanyanya lagi. “Iya Koh,” jawabku tanpa basa basi. Memang aku sedang butuh duit. “Ibuku sedang sakit di Jawa,” tambahku. Tuan Cheng tiba-tiba bangun dan duduk di sebelahku. “Ah, oe orang tega betul ha. Ibu oe sendiri sakit, oe orang nggak pulang, haiya..” katanya sambil menatapku penuh tuduhan. “Sebenarnya saya ingin pulang Koh. Tapi masalah duit itu tadi. Ibu perlu berobat. Tidak mungkin kan saya pulang cuma pulang doang?” lirihku penuh penyesalan. “Sudahlah, oe orang pulang aja. Pakai uang I untuk berobat Ibu oe. Besok I urus kepulanganmu,” kata Tuan Cheng.

Kata-kata Tuan Cheng laksana air yang menyegarkan dahagaku. Terlihat benar bahwa ia mencintaiku, meski hanya sebagai perempuan simpanan. Aku peluki dia dan bertubi-tubi ciuman kuhadiahkan. Kali ini aku mengucap terima kasih dengan tulus dan berjanji akan segera menemuinya setelah urusan di kampung selesai.

Setelah Tuan Cheng berpamit, segera kukemas barang-barangku. Tak kuhirau lagi kata-kata Marni. Yang terpatri di benakku cuma satu, aku akan segera pulang! Ibu, anakmu akan segera pulang!

Aku tidak tahu bagaimana Tuan Cheng memberesi semua surat-suratku. Yang pasti, satu minggu sejak SMS Lik Parmin, aku bisa berkeliaran dengan bebas sebagai orang asing di Thailand. Tuan Cheng meyakinkanku bahwa aku tidak akan ditangkap sebagai TKI ilegal. Perjalanan ke Surabaya mulus tanpa halangan yang berarti selain bahwa rinduku semakin menjadi-jadi.

Prigi. Desaku masih seperti dulu. Desa dengan baju kemiskinan melekat di mana-mana. Hutan jati mengitarinya laiknya penghalang yang memenjara para penghuni di dalamnya. Aku tak perduli lagi. Setidaknya hutan jati itu masih menyisakan udara segar untuk kuhirup dalam-dalam memenuhi paru-paruku. Kuambil sedikit tanah basah. Kubalurkan pada pohon yang tinggi menjulang itu. Lalu kupeluki satu-satu pohon-pohon itu. Kubaui aroma hutanku. Inilah kampung halamanku. Dan aku berlari mencari Ibu.

Aku segera menuju rumah di ujung desa di mana ada sungai kecil mengalir di sampingnya dan pohon mangga menjulang indah di depannya. Rumahku. Tempat aku bermain petak umpet dengan Ibu. Tempat aku menggores tanah mencipta siluet Ibu. Ibu, aku pulang, bisikku. Tak sabar lagi aku ingin memeluknya, bersimpuh di kakinya dan memohon maaf atas semua luka yang tak sempat kuseka. Tak sabar lagi aku ingin membaktikan hidupku di sisa umurnya. Tak sabar lagi aku ingin menebus semua dosa.

Tak terasa kakiku melangkah lebih cepat, lebih cepat dan lebih cepat lagi. Atap rumahku sudah terlihat dari ujung jalan. Aku berlari lebih cepat lagi. Pelataran rumahku dipenuhi rumput, kotor dan tak terurus. Aku segera menghambur ke pintu kayu yang rapuh, tak terkunci. Aku menemukan rumahku sunyi dan kosong. Hanya siluet Ibu yang kubuat waktu aku masih SMA tergantung di dinding ruang tamu. Tertulis di sana: untuk mengenang Ibu Sulastri, 10 Juni 1931 – 20 Agustus 2007.

Medio Maret 2011. Catatan: Lik: paman Nyangoni: memberi bekal uang Sowan: menghadap Oe: kamu Kisah ini fiksi. Apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, kejadian dan tempat maka hal tersebut merupakan suatu kebetulan belaka.

lihat sumber

 
Blogger Templates